Opini

Guru Era Nadiem Makarim  

Keputusan Presiden Joko Widodo yang memilih Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan membuat publik

Editor: bakri
zoom-inlihat foto Guru Era Nadiem Makarim   
IST
Ridwan, S.ST, M.T, Dosen Pendidikan Teknik Elektro UIN Ar-raniry, Anggota FaMe Pidie Raya

Sementara di sisi lain, masih banyak masalah yang muncul pada dunia pendidikan, terutama pada pembinaan karakter siswa. Kasus pemukulan guru oleh siswa yang selama ini sering muncul dan di Aceh sendiri beberapa hari yang lalu terjadi kasus pemukulan guru oleh wali murid di Subulussalam. Kasus-kasus seperti ini terjadi akibat adanya kesenjangan sosial antara guru dan siswanya. Guru seharusnya diposisikan menjadi teman, pendamping dan fasilitator bagi siswa.

Apabila keinginan kuat Nadiem yang ingin menerapkan teknologi dalam pembelajaran, bisa saja hubungan sosial antara guru dan muridnya akan menciptakan kesenjangan yang lebih luas. Kemajuan teknologi dan digitalisasi harus menjadi pemantik akan pentingnya perubahan di dunia pendidikan. Produk pendidikan dan anak didik harus dipersiapkan sebagai ujung tombak dalam menangani perkembangan teknologi sepesat apapun.

Perjalanan Nadiem ke depan sangat tidak mudah. Nadiem harus mengubah sistem sebuah institusi besar yang telah mapan dan mengeras selama berdekade serta dikuasai para pemimpin dengan menganut paradigma lama. Di saat yang sama Nadiem memimpin sebuah institusi pendidikan yang menjadi arah kemajuan bangsa dan mempersiapkan SDM Indonesia ke depan yang unggul. Memilih Nadiem menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan adalah pertaruhan besar bagi Presiden Jokowi.

Bagi para guru, mau tidak mau harus mengikuti cara dan model Nadiem. Banyak pihak menyatakan bahwa kehadiran Nadiem sebagai Menteri Pendidikan akan menciptakan tergantinya peran guru mengajar di kelas. Namun, hal ini terbantahkan dengan statement Nadiem yang menyatakan "Teknologi adalah tools, hanya suatu alat, bukan segalanya. Kualitas pembelajaran dalam kelas, interaksi antara guru dan murid itu esensinya".

Semoga saja pada momen hari guru tahun 2019 ini, akan menjadi langkah awal yang baru bagi perubahan pendidikan di Indonesia dalam rangka melahirkan anak-anak muda yang berjiwa inovatif. Guru adalah segalanya, sehebat apapun teknologi yang ada, peran guru tetap tidak dapat tergantikan. ridwanmt@ar-raniry.ac.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved