Suara Parlemen

Kata Illiza Sa'aduddin Djamal, Sejarah Aceh Mencatat Perempuan Mampu Pimpin Pemerintahan

Sejarah Aceh telah membuktikan bahwa perempuan juga mampu memimpin pemerintahan. Empat srikandi Aceh berturut-turut naik takhta pada abad ke 17 M.

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM/M ANSHAR
Illiza Sa'aduddin Djamal saat wawancara khusus dengan Harian Serambi Indonesia sebagai satu-satunya perempuan yang lolos sebagai anggota DPR RI, di Banda Aceh, Jumat (10/5/2019). 

Kata Illiza Sa'aduddin Djamal, Sejarah Aceh Mencatat Perempuan Mampu Pimpin Pemerintahan

Laporan Fikar W Eda | Jakarta

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Sejarah Aceh telah membuktikan bahwa perempuan juga mampu memimpin pemerintahan.

Empat Srikandi Aceh berturut-turut naik takhta pada abad ke 17 M.

Demikian disampaikan anggota Komisi X DPR RI, Illiza Sa'duddin Djamal, saat menjadi narasumber dalam Diskusi Perempuan dan Politik di Jakarta, Rabu (27/11/20190.

Dikusi tersebut dilaksanakan oleh MAMPU, program kemitraan Indonesia-Australia untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan yang didanai Australia.

"Dan setelah tiga abad kemudian baru ada lagi perempuan menjadi pemimpin di Aceh. Saya menjadi Wakil Wali Kota dan Wali Kota Banda Aceh," kata Illiza.

VIDEO - Terekam CCTV, 2 Wanita Ini Diduga Larikan 7 Mayam Emas Dari Toko Perhiasan di Calang

Ajaib! Wanita Aceh Jaya Lahirkan Bayi Kembar Tiga, Proses Kelahirannya Tepat di Hari Istimewa Ini

Mengenang 111 Tahun Meninggal Cut Nyak Dhien, Ratu Perang Simbol Heroisme Perempuan Aceh

Pamer Kepiting Maknyus, Apakah Illiza Mulai Berbisnis Kuliner di Ulee Lheue? Ini Respon Warga

Ia kemudian bertarung lagi untuk periode berikutnya di jabatan yang sama.

Namun, menurutnya, setelah melalui pertarungan yang tidak berkeadaban, diskriminasi, kampanye hitam dan penyebaran fitnah, ia tersingkir.

Tapi kemudian ia yang maju menjadi calon anggota DPR RI dari Aceh, terpilih pada Pemilu Legislatif 2019.

"Alhamdulillah rakyat Aceh memberikan mandat untuk saya menjadi wakil rakyat di DPR," ujarnya.

Ia menyebutkan, mendorong perempuan menjadi pemimpin punya tantangan.

Tantangannya adalah bagaimana bisa menjaga kepercayaan rakyat baik sebagai wakil rakyat maupun pemimpin rakyat.

Dilihat dari jumlah pemilih di Aceh lebih 50% perempuan, kata Illiza, itu artinya peluang perempuan untuk mengisi ruang politik terbuka lebar.

Untuk ini, lanjutnya, perlu affirmative action untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam politik.

"Dan pemerintah harus hadir untuk memastikan hal ini," demikian Illiza.(*)

BACA JUGA BERITA POPULER

Mengenal Sosok Puang Busli, Sang Pendiri Masjid Megah di Tengah Hutan yang Sedang Viral

Bocah 5 Tahun Tewas Disiksa di Kandang Kucing, Pakai Sendok Membara dan Air Panas, Ini Kronologinya

Info Terbaru CPNS 2019, Daftar Instansi Ini Masih Membuka Pendaftaran hingga 30 Desember Mendatang

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved