Berita Viral
Dua Kisah Ibu Sedang Viral, 5 Hari Tunggu Anak yang Tenggelam dan Seret Anak Ancam Ditenggelamkan
Tiga kisah yang melibatkan ibu dan anak menghebohkan publik Aceh sejak sepekan terakhir. Dua di antaranya merekam dua sosok ibu yang sangat berbeda
Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
Lalu wanita itu menunjukkan isi di dalam sumur di lokasi kejadian kepada anaknya.
Bocah perempuan itu meronta-ronta ketakutan.
Diduga kuat, si ibu melontarkan kata-kata ancaman akan melemparkan anaknya untuk ditenggelamkan ke dalam sumur.
Ibu berinisial NU (30) kini dalam penanganan pihak kepolisian.
Menurut polisi, NU melakukan tindakan menyeret anaknya itu karena hal sepele.
Bermula ketika anak perempuannya itu tanpa sengaja merusak tanaman cabai milik tetangganya di Gampong Pie, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh.
"Pemicunya sebetulnya sepele, hanya karena anaknya itu merusak tanaman cabai milik tetangganya, ibu itu langsung hilang kendali," kata Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Trisno Riyanto SH melalui Kapolsek Ulee Lheue, AKP Ismail yang dihubungi Serambinews.com, Minggu (1/12/2019).
• 9 Fakta Kasus Video Viral Ibu Seret Anaknya di Banda Aceh, Korban Meronta-ronta, Netizen Murka
• VIDEO VIRAL - Pengakuan Ibu Tega Seret Anaknya di Banda Aceh, Berawal dari Tanaman Cabe
• VIDEO VIRAL - Terungkap Identitas Ibu Seret Anak Kandung di Banda Aceh, Polisi Interogasi Pelaku
Ibu Racun Bayi Lalu Bunuh Diri
Satu berita lain tentang kisah ibu dan anak yang juga menghebohkan publik terjadi di Aceh Tengah.
Seorang ibu membunuh bayinya dengan susu formula yang sudah dicampur racun babi.
Setelah itu ia bunuh diri bersama janin yang ada di kandungannya.
Peristiwa yang terjadi di Aceh Tengah mendapat sorotan tajam publik karena tidak sepatutnya terjadi dan dilakukan seorang ibu.
Dari hasil penyelidikan, kasus tersebut bermula dari kecemburuan korban terhadap suaminya yang tidur di rumah istri pertamanya.
• VIDEO - Sebelum Minum Racun Babi, Istri Muda di Aceh Bunuh Anaknya, Bakar Mobil Suami, Ini Faktanya.
• Ibu dan Bayi Tewas karena Racun Babi
• Tragedi Racun Babi yang Renggut Nyawa Ibu-Anak di Kute Panang, Dilatar Belakangi Cekcok Rumah Tangga
Teologi Sabar
Berita tentang tiga kasus yang melibatkan ibu dan anak ini tak hanya menyedot perhatian netizen, tapi juga kalangan akademisi dan ahli.
Guru Besar UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Profesor Syamsul Rijal adalah salah satu yang memberikan tanggapan terhadap fenomena itu.
“Pelajaran bagi kita semua, kesabaran diperlukan dalam menghadapi prilaku dan keadaan anak yang menimpanya,” tulis Syamsul Rijal dalam pesan WhatsApp kepada Serambinews.com Minggu (1/5/2019) malam.
“Tanpa kesabaran dengan mengedepankan emosi akan terhenti pada penyesalan selamanya,” lanjutnya.
Profesor menyarankan, jika memang terpaksa marah, maka seorang ibu sebaiknya memarahi anaknya disertai dengan doa.
Bukan dengan mencelakakan apalagi sampai membunuhnya.
Prof Syamsul menceritakan kisah ibunda Abdurrahman Al-Sudais (Syekh Sudais), salah satu Imam besar Masjidil Haram yang termasyhur.
“Ingat kisah ibu Sudais ketika sangat marah karena anaknya mengotori makanan terhidang untuk tamu,” kata Syamsul.
“Beliau menghardik Sudais kecil dengan kata-kata ‘ke luar sana dan jadilah imam haramain,” lanjutnya.
“Ke luar ke sana seraya menjewer telinga anak misalnya, itu bentuk emosional. Namun kalimat ‘jadilah imam masjidil haram’ adalah bentuk doa dari seorang ibu”.
“Diperlukan transformasi teologi kesabaran dalam tugas berkehidupan modern saat ini,” pungkas Profesor Syamsul Rizal.(*)