Kupi Beungoh
Banda Aceh dan Masjid Baiturrahman Dalam Catatan Pemuda Khasmir
Pembangunan kembali Masjid Baiturrahman menjadi salah satu upaya pemerintah Belanda untuk mendapatkan simpati masyarakat Aceh.
Keterangan: Artikel ini ditulis oleh Aqib Farooq Mir, warga Khasmir yang diduduki oleh India.
Aqib menikah dengan Afiqah, perempuan asal Aceh Utara yang saat ini sedang menyelesaikan program doktor (Phd).
Aqib mengatakan dirinya suka membaca tentang sejarah Islam dan dia tertarik dengan sejarah Aceh yang sangat kaya dan menarik.
Kali ini, Aqib Farooq Mir menulis tentang sejarah Kota Banda Aceh dan Masjid Raya Baiturrahman.

Berikut artikel Aqib Farooq Mir yang dikirimkan kepada Serambinews.com.
The History Behind of Masjid Baiturrahman
Aceh adalah wilayah khusus Indonesia.
Ini adalah negara otonom dengan mayoritas Muslim.
Aceh adalah satu-satunya provinsi di Indonesia di mana orang hidup sesuai dengan kebiasaan dan hukum syariah.
Ibukotanya adalah Banda Aceh.
Dulu, (pada masa kesultanan) Banda Aceh adalah kota kosmopolitan.
Aceh memainkan peran yang sangat penting dalam pengembangan dan penyebaran Islam ke seluruh Kepulauan Melayu.
Provinsi ini sangat dekat dengan Kepulauan Andaman dan Nicobar di India.
Dalam artikel ini, saya ingin menjelaskan sejarah Masjid Baiturrahman, yang terletak di pusat Kota Banda Aceh.
Pada dasarnya, masjid ini dibangun oleh Sultan Iskandar Muda pada tahun 1612.