Aceh Hebat
Senyum "Bereh" Sekda Aceh di Kegiatan Evaluasi Dana Desa
Kepala Sekolah SMA Nisam mengaku, perbaikan terjadi karena dorongan Gerakan BEREH.
"Gerakan memperbaiki pelayanan publik diharapkan sama frekuensinya antara provinsi maupun di kabupaten/kota, untuk itulah Sekda Aceh setelah berkoordinasi dengan daerah, turun ke lapangan untuk menggerakkan perubahan dimulai dari hal yang kecil dan mungkin dilakukan tanpa harus bergantung pada anggaran," jelas Iswanto.
• BEREH, Catatan Perjalanan Keliling Aceh
Efeknya sangat dirasakan manfaatnya. Kantor Camat, SMA, dan sarana kesehatan seperti Pukesmas dan Polindes semakin bersih, rapi, dan hijau. "Tentu belum semuanya sempurna, tapi sudah cukup untuk memulai perhatian penuh untuk melayani masyarakat dengan lebih baik lagi," kata Iswanto.
Keberhasilan inilah yangmenginspirasi untuk ikut membantu desa atau gampong dalam hal pengelolaan Dana Desa. Sejak 2015, total dana desa untuk Aceh sudah 19,9 triliun. "Untuk tahun 2020 dana desa meningkat lagi dibanding tahun 2019, menjadi 5 triliun lebih, ini potensi besar untuk memajukan Aceh dari pinggir (desa) sebagaimana filosofi dana desa itu sendiri," kata Kepala DPMG Aceh, Azhari yang disampaikan dalam pertemuan evaluasi dana desa di Lhokseumawe, Jumat (6/12) sore.
Kepala DPMG Aceh itu menjelaskan, jika Dana Desa bisa dikelola tepat waktu, tepat salur maka manfaat bagi usaha bersama menurunkan angka pengangguran dan angka kemiskinan semakin dahsyat lagi. "Untuk itulah, DPMG Aceh, didukung Sekda Aceh, atas permintaan Plt Gubernur Aceh, turun membantu perangkat desa berbagi pengalaman, khususnya untuk membantu tahapan pengelolaan dana desa bisa lebih baik lagi dari yang sudah-sudah," tambah Azhari.
Sekda Aceh, dr Taqwallah, M. Kes dalam pembekalannya mengatakan bahwa kunci pengelolaan dana desa ada pada sukses BUMDes. Jika BUMDes mampu menghadirkan unit usaha yang dapat menurunkan angka penggangguran maka dampaknya pada penurunan angka kemiskinan. "Jadi, perangkat desa kita ajak untuk kompak, sehingga ideal penyaluruan di tiga tahap dana desa dapat dilakukan tepat waktu, " sebut Taqwallah.
Sebagaimana diketahui, anggaran provinsi secara angka memang terlihat banyak, 17 triliun. Namun, jika dibandingkan dengan kemudahan pelaksanaannya, dana desa yang 5 triliun pada (2020) prosesnya lebih mudah dan ruang lingkup penyalurannya juga tidak luas. Dengan begitu, usaha untuk memastikan dana desa tepat waktu pengesahannya, tepat waktu penyalurannya, dan tepat guna kegiatan-kegiatannya bisa dan mungkin untuk diwujudkan.
Ketika ditanya, apakah kegiatan evaluasi dana desa akan membantu perangkat desa dan para pendamping desa bergerak ke arah lebih baik? Sekda Aceh dengan tersenyum menjawab "nyo ta tem, ta kap igo, pu yang han mungken, mulai dulu dari hal yang kecil, begitu pesan Pak Plt kita," kata Sekda Aceh. (TIM PELIPUT HUMAS ACEH)