KUPI BEUNGOH
BEREH, Catatan Perjalanan Keliling Aceh
"Tolong dijaga ya, dipertahankan kondisi yang ada, dan di halaman ditanam pohon," kata Taqwa.
Oleh: Risman Rachman*)
SELAMA mengikuti perjalanan Gerakan BEREH keliling Aceh, saya merekam antusiasme untuk berbenah, bahkan hingga di kantor kecamatan. Juga merekam kegelisahan, bahkan emosi.
Di Gunung Meriah, Aceh Singkil, petugas di kantor kecamatan sangat gembira ketika Sekda Aceh, dr Taqwallah MKes memuji lingkungan tempat kerja mereka.
"Tolong dijaga ya, dipertahankan kondisi yang ada, dan di halaman ditanam pohon," kata Taqwa berpesan, yang kemudian serentak disanggupi.
"Baik, Pak. Terimakasih sudah berkunjung, datang-datang lagi, ya Pak," sebut salah seorang petugas perempuan.
Pak Camat terlihat tersenyum, dan beberapa hari berikutnya, bersama kepala desa, mereka mengikrarkan gerakan BEREH di lingkungan tempat kerja kantor desa masing-masing.
Antusiasme yang sama juga disampaikan oleh sejumlah peserta Rapat Kerja Lanjutan tentang BEREH, akronim dari Bersih, Rapi, Estetis dan Hijau.
• Tolong! Pasien Kanker Usus Asal Simeulue Berharap Bantuan, Fisiknya Kurus Kering, Begini Kondisinya
• Camat Se-Aceh Ikut Pembekalan Program Bereh, Ini Pesan-pesan Sekda Aceh
• Pemerintah Aceh Beri Bantuan Hukum Gratis untuk Fakir Miskin, Ini Jumlah LBH Kerjasama
Gerakan BEREH ini diinisiasi Plt Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT, dan dijalankan oleh Sekda Aceh sebagai bagian dari tugas meningkatkan kinerja ASN, yang awalnya diimplementasi di lingkungan tempat kerja SKPA.
Gerakan BEREH lalu diperluas ke daerah dengan dukungan atau support bupati/wali kota dan wakil yang melibatkan sekda kabupaten/kota, juga dalam usaha meningkatkan kinerja agar secara serentak manfaat dari pelayanan publik makin maksimal dan meluas.
Dalam bincang-bincang saya dengan beberapa peserta di banyak lokasi pertemuan, pada dasarnya mereka juga mau berkerja di lingkungan yang bersih, rapi estetis, dan hijau.