Berita Lhokseumawe

Masih Ingat Mursyidah? Tervonis Percobaan Perusakan Pangkalan Elpiji, Begini Kondisinya Sekarang

Setelah melempar senyum, wajahnya kembali tertunduk lesu. Sehingga saat diajak berbincang, dirinya mengaku hidupnya kini semakin susah dalam hal ekono

Penulis: Saiful Bahri | Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS.COM/ SAIFUL BAHRI
Mursyidah bersama ketiga anaknya foto bersama dengan Manajer Mitsubhisi Arista Wilayah Lhokseumawe dan Meulaboh, Supomo dan Supervisor Mistshubisi Arista Lhokseumawe T Aulia Rahman, usai anaknya menerima santunan. 

Setelah melempar senyum, wajahnya kembali tertunduk lesu. Sehingga saat diajak berbincang, dirinya mengaku hidupnya kini semakin susah dalam hal ekonomi. Dirinya sekarang ini hanya bekerja sebagai penggosok baju tetangga. Dengan upah yang diterima hanya Rp 140 per bulan.

Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Nama Musrsyidah mungkin Masih segar dalam ingatan publik Aceh dan Lhokseumawe khususnya.

Ya, ia adalah janda anak tiga yang pernah menjalani proses hukum di Pengadilan Negeri Lhokseumawe.

Atas perkara perusakan pangkalan gas elpiji tiga kilogram.

Dimana pada sidang pamungkas yang berlangsung di Pengadilan Negeri Lhokseumawe, pada Selasa (5/11/2019), dirinya dihukum tiga bulan penjara.

Dengan masa percobaan selama enam bulan.

Saat Mursyidah sedang menjalani proses hukum di Pengadilan Negeri Lhokseumawe, begitu banyak pihak yang memberi perhatian.

Usai Divonis Percobaan, Ini Permintaan Mursyidah Pada Haji Uma

Baik itu kalangan mahasiswa, politikus, dan berbagai pihak lainnya.

Mereka bahu membahu berupaya membela.

Agar Mursyidah tidak sampai dipenjara.

Apalagi mengingat bersama Mursyidah, ada tiga anak yatim yang perlu diasuh dan dinafkahi.

Tanpa sengaja, Serambinews.com, bertemu kembali dengan Mursyidah saat berlangsungnya peresmian Dealer Mitsubhisi Arista Lhokseumawe di Jalan Medan-Banda Aceh, Desa Meunasah Masjid, Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe, Rabu (11/12/2019).

Mursyidah membawa ketiga anaknya.

Untuk mendapatkan santunan anak yatim dari pihak Mitsubhisi Arista.

Dia langsung menyapa.

Setelah melempar senyum, wajahnya kembali tertunduk lesu.

Cerita Mursyidah yang Yatim Sejak Kecil Hingga Tangis Anaknya Saat Jalani Sidang di PN Lhokseumawe

Sehingga saat diajak berbincang, dirinya mengaku hidupnya kini semakin susah dalam hal ekonomi.

Dirinya sekarang ini hanya bekerja sebagai penggosok baju tetangga.

Dengan upah yang diterima hanya Rp 140 per bulan.

"Dengan gaji 140 ribu rupiah per bulan itulah saya nafkahi ketiga anak saya sekarang ini," katanya.

Diakuinya, sampai saat ini dirinya tidak pernah mendapatkan bantuan modal usaha.

Walaupun saat dirinya menjadi perhatian publik kala sedang menjalani proses sidang, ada beberapa pihak yang menjanjikan.

Akan memberikan modal usaha pada dirinya.

"Ada yang memang berjanji mau memberikan saya modal usaha, tapi sampai saat ini belum ada yang terwujud," katanya pelan.

Dia berangan, seandainya dia memiliki modal usaha, tentunya ekonomi keluarganya akan semakin membaik.

"Tapi pastinya saya akan terus berjuang untuk bisa menafkahi ketiga anak saya. Saya siap banting tulang dan akan terus bekerja apapun asalkan halal, demi masa depan ketiga anak saya yang sudah yatim ini," pungkas tegar. (*)

Ungkapan Hati Mursyidah Usai Divonis: Saya tidak Jadi Dipenjara karena Dukungan Semua Pihak

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved