KTT KL
Erdogan Tiba di Malaysia, Imran Khan Berhalangan, KTT Kuala Lumpur Dimulai Besok
KTT Kuala Lumpur secara resmi akan dimulai pada Kamis (19/12/2019) pagi di ibukota Malaysia.
Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
Sejumlah kepala negara Muslim dijadwalkan hadir pada KTT Kuala Lumpur yang akan Kamis (19/12/2019) pagi ini.
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Presiden Iran Hassan Rouhani, dan Emir Qatar Tamim bin Hamad Al Thani adalah pemimpin puncak yang berpartisipasi dalam acara tersebut.
Sementara Perdana Menteri Pakistan Imran Khan yang semula dijadwalkan hadir, sudah menghubungi Mahathir Mohamad pada hari Selasa, bahwa ia tidak akan dapat menghadiri KTT.
Khan mengadakan diskusi telepon dengan Mahathir dan menginformasikan ketidakmampuannya untuk menghadiri pertemuan puncak di mana pemimpin Pakistan.
Mahathir mengatakan, Khan diharapkan hadir untuk berbicara dan berbagi pemikirannya tentang keadaan urusan dunia Islam.
Mahathir juga mengadakan konferensi video dengan Raja Saudi Salman bin Abdulaziz untuk menyampaikan bahwa KTT itu tidak bertujuan untuk menggantikan badan Muslim yang ada.
"KTT KL yang memasuki edisi ke-5 adalah inisiatif Organisasi Non-Pemerintah, didukung oleh Pemerintah Malaysia dan tidak dimaksudkan untuk menciptakan blok baru seperti yang disinggung oleh beberapa kritikusnya,” demikin bunyi sebuah pernyataan Kantor PM Malaysia.
• Perdana Menteri Pakistan Imran Khan Sebut PM India Narendra Modi Seorang Pengecut
• India Cabut Status Otonomi Khusus Khasmir, Berlaku Mulai 31 Oktober 2019, Apa Perubahannya?
• Jangan Tergiur Bekerja di Malaysia, Sama Ada yang Sudah di Malaysia Jangan Tergiur Kerja di Aceh
“Selain itu, KTT bukan platform untuk membahas tentang agama atau urusan agama tetapi secara khusus untuk mengatasi keadaan urusan umat Islam,” lanjut pernyataan tersebut.
Disampaikan bahwa, KTT KL akan membahas masalah dan menemukan solusi baru dan bisa diterapkan untuk masalah yang menimpa dunia Muslim.
Para pemimpin negara yang hadir dalam KTT ini berusaha untuk menghidupkan kembali peradaban Islam, kata penyelenggara.
Isu-isu yang diharapkan mendominasi pertemuan puncak meliputi tata kelola, pengembangan sumber daya manusia, korupsi, dan Islamofobia.
“Kami selalu mencerminkan betapa hebat, memperkaya, dan kuat peradaban Islam. Ini adalah bab dalam sejarah dan kami mendambakan kembalinya. Ini akan tetap menjadi kerinduan kecuali kita melakukan sesuatu tentang itu,” kata Mahathir, yang juga ketua KTT KL, dalam sebuah pesan video.
Ahmad Azam Ab Rahman, peserta KTT, mengatakan kepada Anadolu Agency melalui telepon:
"KTT KL akan mencoba membuat model di bidang ekonomi, media atau pembangunan, pada tingkat yang lebih kecil yang jika berhasil dapat dilakukan dan diperluas ke tingkat massa sesudahnya. "
Rahman, yang memimpin Misi Perdamaian Global yang berbasis di Malaysia, mengatakan bahwa para peserta akan membahas masalah kedaulatan, pengembangan dan "bagaimana umat Islam harus bekerja sama".