Ali Ngabalin Sebut Dewan Pengawas KPK Sebagai Manusia Setengah Dewa dan Miliki Sifat Kenabian
Menurut Ali Ngabalin, penunjukan Dewas KPK merupakan upaya pemerintah menjawab keraguan masyakat atas Undang-Undang KPK hasil revisi.
"Jadi soal kecepatan, koordinasi dan sebagainya itu akan tetap jadi persoalan. Jadi ada briokrasi yang panjang."
Simak video berikut ini dari menit awal:
• Peringati 15 Tahun Tsunami, Pemko Banda Aceh akan Gelar Zikir Akbar
• Umat Islam Diharamkan Merayakan Tahun Baru, Muspika Langsa Keluarkan Larangan
• PKS Minta Pemerintah Aceh Bersikap soal Penindasan Muslim Uighur oleh China
KPK Cium Tangan Dewan Pengawas
Perdebatan terjadi antara Aktivis Anti-korupsi Haris Azhar dengan Politisi Partai Nasional Demokrat (NasDem), Irma Suryani Chaniago.
Perdebatan keduanya itu terjadi dalam tayangan 'Dua Sisi' yang diunggah kanal YouTube Talk Show tvOne, Kamis (19/12/2019).
Dilansir TribunWow.com, Haris Azhar mengkritik soal penunjukan Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Namun, ucapan Haris Azhar itu justru dianggap berlebihan oleh Irma Chaniago.
Mulanya, Haris Azhar menyebut keberadaan Dewas KPK justru seolah menjebak para pegawai lembaga antirasuah itu.
"Justru ini menjebak para pekerja di dalam KPK," ujar Haris Azhar.
"Nanti mereka menyadap sedikit malah salah, malah disidang sama dewan pengawas."
Menurut Haris Azhar, keberadaan Dewas justru bisa membatasi proses hukum yang ada di KPK.
"Jadi dewan pengawas bukannya kontributif pada pemberantasan korupsi, dia malah memberantas gerakan penegakan hukum di dalam KPK itu sendiri," ujar Haris Azhar.
"Karena ukurannya enggak jelas."
Ia menambahkan, keberadaan Dewas itu sangat menggangu proses penyadapan yang dilakukan oleh KPK.
Sebab, untuk melakukan penyadapan KPK perlu meminta izin pada Dewas.