Ditemukan Sudah jadi Kerangka di Septic Tank, Korban Sempat Curhat Soal sang Suami kepada Ibunda
Seli sempat menceritakan kalau ia kerap mendapat kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan suaminya bernama Edi.
SERAMBINEWS.COM, YOGYAKARTA - Anik Maidarningsih (51) ibunda dari Ayu Shelisa ingin pihak-pihak yang terkait dengan kematian anaknya diproses secara hukum.
Diketahui kerangka manusia yang ditemukan dalam septic tank di Karangjati, RT 07, Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, dipastikan Ayu Shelisa.
Anik menceritakan, sebelum anaknya Seli panggilan almarhum Ayu Shelisa ditemukan tewas terkubur di dalam septic tank, Seli sempat menceritakan kalau ia kerap mendapat kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan suaminya bernama Edi.
“Pernah kasar, pernah cerita dislomoti (sundut) rokok. Sering nangis pengen pisah. Saya sebagai orangtua cuma bisa ngandani (memberitahu supaya sabar),” ujarnya kepada wartawan saat ditemui di rumahnya di Badran RT 39 RW 9, Kelurahan Bumijo, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta, Kamis (26/12/2019).
Anik mengatakan, Seli menikah dengan Edi pada usia 16 tahun.
• Abrasi DAS Krueng Peusangan Kawasan Desa Kulu Kutablang Semakin Meluas, Begini Kondisinya
• Kalapas Kelas 2 Bireuen Santuni Anak Yatim, Tgk Bukhari Ajak Napi Segera Bertaubat
• Jelang Tahun Baru, Ini Imbauan Kapolres Lhokseumawe, Ada Pelanggaran Lapor ke 0822 8443 3610
Sementara saat itu suaminya Edi berusia sekitar 19 tahun.
Masih dikatakan Anik, ia bertemu dengan anaknya pada tahun 2008 dan pada tahun 2009 Seli menghilang secara misterius.
Bahkan ia terus mencari keberadaan anaknya ke rumah di Karangjati.
Namun, Edi dan keluarganya selalu menjawab bila anaknya pergi.
Diakui Anik, sejak anaknya menikah, Seli dan Edi sering datang ke rumahnya.
Jika keduanya tak datang, biasanya Anik yang berkunjung.
“Seminggu enggak kelihatan ke sini saya sering ke sana (Karangjati),” ucapnya.
Mendengar apa yang diceritakan anaknya, dari peristiwa sejak awal menikah sampai hilang, Anik berkeyakinan, Edi yang meninggal dunia 50 hari lalu sebagai pelaku bunuh diri adalah orang yang paling bertanggung jawab.
“Menurut saya Edi. Saya yakin juga ada yang ngrewangi (membantu),” ujarnya.
Untuk saat ini, lanjut Anik, dirinya hanya bisa berharap kasus ini dibuka polisi.