Opini
Elegi Jurnalis 2019
TAHUN 2019 bukanlah tahun yang baik bagi dunia jurnalisme. Meskipun dari rilis Reporters Without Borders pada 19 Desember lalu

Pers akan tetap diperlukan sampai kapanpun, meskipun bisa jadi ada perubahan bentuk dan pola sirkulasinya. Yang harus diubah adalah pandangan publik atas pers, yaitu tetap menghormati mereka sebagai the guardian of news, penjaga berita dan fakta, seberapa pun kita tidak suka akan beritanya. Di alam demokrasi, otoritas itu diberikan kepada mereka yang terjaga ketika kita terlelap. Mereka bertahan melek demi menuliskan dan menyingkap kebohongan-kepalsuan-kekaburan, baik yang diproduksi oleh negara atau masyarakat. Jurnalislah yang menjadi juri dan pencerahnya.
Seperti dikatakan filsuf Perancis, Albert Camus, "Siapa pun yang melakukan kekerasan terhadap kebenaran atau ekspresinya, akhirnya akan merusak keadilan, meskipun ia pikir sedang melayaninya. Dari sudut pandang ini, kita memahami bahwa pers itu revolusioner karena melawan perusak keadilan dan kebenaran. Mereka tetap revolusioner sepanjang berada di jalur itu."
Selamat istirahat di sisa malam 2019ini wahai jurnalis. Jangan lagi ada mimpi buruk. Semoga pagi hari tahun 2020 ada harapan lebih baik bagi insan pers dan pemberita kebenaran.