Breaking News

Opini

Elegi Jurnalis 2019

TAHUN 2019 bukanlah tahun yang baik bagi dunia jurnalisme. Mes­kipun dari rilis Reporters Wit­hout Borders pada 19 Desem­ber lalu

Editor: hasyim
zoom-inlihat foto Elegi Jurnalis 2019
IST
TEUKU KEMAL FASYA Ka UPT Kehumasan dan Hubungan Eksternal Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe

Pers akan tetap diperlukan sampai kapanpun, meskipun bisa jadi ada perubahan ben­tuk dan pola sirkulasinya. Yang harus diubah adalah pandang­an publik atas pers, yaitu tetap menghormati mereka sebagai the guardian of news, penjaga beri­ta dan fakta, seberapa pun kita tidak suka akan beritanya. Di alam demokrasi, otoritas itu di­berikan kepada mereka yang ter­jaga ketika kita terlelap. Mereka bertahan melek demi menuliskan dan menyingkap kebohongan-kepalsuan-kekaburan, baik yang diproduksi oleh negara atau ma­syarakat. Jurnalislah yang men­jadi juri dan pencerahnya.

Seperti dikatakan filsuf Pe­rancis, Albert Camus, "Siapa pun yang melakukan kekeras­an terhadap kebenaran atau ekspresinya, akhirnya akan merusak keadilan, meskipun ia pikir sedang melayaninya. Dari sudut pandang ini, kita memahami bahwa pers itu revolusioner karena melawan perusak keadilan dan kebenar­an. Mereka tetap revolusioner sepanjang berada di jalur itu."

Selamat istirahat di sisa malam 2019ini wahai jurnalis. Jangan lagi ada mimpi buruk. Semoga pagi hari tahun 2020 ada harapan lebih baik bagi insan pers dan pemberi­ta kebenaran.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved