Wartawan Diancam Tembak

Wartawan di Aceh Barat Diancam Tembak, Polisi Langsung Lakukan Penyelidikan

Wartawan tabloid MODUS, Aidil Firmansyah mengaku diancam tembak oleh Akrim, direktur sebuah perusahaan yang sedang mengerjakan proyek di Nagan Raya.

Penulis: Sadul Bahri | Editor: Taufik Hidayat
Serambinews.com
Aidil Firmansyah, wartawan Tabloid MODUS Aceh yang diancam tembak di Aceh Barat. 

Laporan Sa'dul Bahri | Aceh Barat

SERAMBINEWS.COM, MEULABOH – Wartawan Tabloid MODUS Aceh, bernama Aidil Firmansyah mengaku diancam tembak oleh Akrim, direktur sebuah perusahaan yang sedang mengerjakan proyek di Nagan Raya.

Peristiwa ini terjadi Sabtu tengah malam (4/1/2020), di Desa Suak Ribee, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat.

Saat ini korban sudah melaporkan kasus itu ke Polres Aceh Barat.

Kapolres Aceh Barat AKBP Andrianto Argamuda melalui Kasat Reskrim Iptu Muhammad Isral mengatakan, pihaknya langsung melakukan penyelidikan terkait kasus pengancaman diduga dengan senjata api itu.

“Nanti perkembangannya akan kami sampaikan,” jelas Kasat Reskrim singkat.

Seperti diberitakan sebelumnya, peristiwa ini bermula saat Aidil Firmansyah dijemput tengah malam oleh suruhan rekanan tersebut untuk diajak ke rumah Akrim di Desa Suak Ribee, Kecamatan Johan Pahlawan.

Sesampainya di tempat tersebut ia mendapatkan perlakuan yang kurang mengenakkan dan langsung diancam bunuh, sambil mengeluarkan benda dari dalam laci yang mirip senjata api.

Dikatakan Aidil, bahwa saat senjata hendak dikeluarkan dari dalam laci di meja tempat duduknya, salah satu rekan Akrim langsung merebutnya untuk diamankan.

"Sudah kamu lihatkan? Dengan itu kamu saya bunuh," ungkap Aidil sambil meniru bahasa oknum yang mengancamnya itu.

BREAKING NEWS - Wartawan di Aceh Barat Diancam Tembak oleh Rekanan, Begini Kronologisnya

Wartawan di Aceh Barat Diancam Tembak oleh Rekanan, Pelaku Sempat Ajak Duel Satu Lawan Satu

Pengancaman ini terkait dengan pemberitaan penghadangan mobil trado pengangkut tiang pancang, oleh warga di kawasan Suak Puntong, Kecamatan Kuala Pesisir, Kabupaten Nagan Raya yang menuntut kompensasi untuk desa dari perusahaan pengangkut tiang pancang tersebut. 

Terkait hal itu, pihak rekanan diduga merasa tersinggung dengan pemberitaan itu, karena menyebutkan perusahaan tersebut di dalam berita, sehingga melakukan tindakan pengancaman diduga menggunakan senjata api terhadap wartawan tersebut.

Korban juga dipaksa menandatangani surat agar melakukan klarifikasi ke sejumlah media, bahwa apa sudah ditulisnya itu tidak benar.

“Karena saya merasa tertekan dan saya harus bisa meloloskan diri dari rumah Akrim, maka saya terpaksa menandatangani surat klarifikasi itu, dan akhirnya setelah saya teken surat itu, saya dibolehkan keluar dari tempatnya,” ujarnya dalam kondisi pucat.(*)

Pakistan Tak Izinkan Wilayahnya Jadi Pangkalan Perang Amerika Serikat Maupun Iran

Begini Cerita Sosok Pertama yang Mengungkap Mobilnya Ditarik di Medan Magnet Bukit Radar Aceh Besar

VIDEO - Ditemukan Sejumlah Titik Medan Magnet di Aceh Besar, Bupati Mawardi Ali Ikut Menjajalnya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved