Iran Serang Pangkalan Militer AS, Harga Saham Produsen Senjata Naik Pesat
Memanasnya tensi di kawasan Teluk Persia rupanya direspon positif perusahaan-perusahaan pembuat senjata global
"Kami tidak mencari perang, tapi kami akan mempertahankan diri melawai setiap agresi," ucap Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif.
Operasi itu dikatakan merupakan pembalasan atas pembunuhan Jenderal Qasem Soleimani oleh AS pada Jumat (3/1/2020) pekan lalu.
Setidaknya, sembilan rudal yang dinamai 'Martir Soleimani' menghantam markas pasukan AS di Ain al-Assad, Barat Irak.
• VIDEO - Detik-detik Rudal Iran Hantam Pangkalan Militer Amerika Serikat di Irak
Saat saham-saham perusahaan pembuat senjata naik, sebaliknya di sisi lain tensi yang panas di Timur Tengah membuat pergerakan indeks saham bursa global melemah.
Memanasnya hubungan AS dan Iran juga membuat harga minyak mentah dan emas mengalami kenaikan tajam.
Sebagai informasi, 100 produsen senjata dan kontraktor militer terbesar di dunia mengalami peningkatan penjualan global tahun 2018 lalu.
Total penjualan senjata mencapai 420 miliar dolar AS, atau naik sekitar 4,6% dibandingkan tahun 2017.
Studi terbaru, angkanya bahkan melonjak 47 persen dibandingkan tahun 2002, tepat setahun sebelum AS menginvasi Irak, tetangga Iran.
• Militer Amerika Sebut Iran Sengaja Pilih Target yang Tak Timbulkan Korban Jiwa
SIPRI juga melaporkan bahwa pengeluaran belanja persenjataan global mencapai titik tertinggi tahun 2018 sejak berakhirnya Perang Dingin.
Peningkatan itu dipicu oleh langkah AS dan China, dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia, yang terus meningkatkan kekuatan militernya.
Anggaran militer AS tahun lalu naik 4,6 persen mencapai 649 miliar dollar AS.
Anggaran ini sama dengan 36 persen total anggaran militer global. Adapun anggaran belanja pertahanan China naik 5 persen, mencapai 250 miliar dollar AS.
• Diteriak Maling, Seorang Pemuda yang Curi Celana Dalam Wanita Diamankan Warga
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saham Produsen Senjata Asia Melonjak Pasca Serangan Rudal Iran",