Breaking News

Kisah Kapten Hirath Al Sudani, Mata-mata Irak di Tubuh ISIS yang Gagalkan 30 Bom Mobil

Catatan kerjanya amat luar biasa. Kapten Al Sudani sukses menggagalkan 30 rencana bom mobil dan 18 serangan bom bunuh diri.

Editor: Faisal Zamzami
Gulf News/NYT
Munther al-Sudani, memamerkan tato yang memperlihatkan wajah saudaranya Kapten Hirath al-Sudani mata-mata Irak yang menyusup ke tubuh ISIS 

Namun, pada hari terakhir 2016, saat dia meluncur di jalan empat lajur menuju ke sasaran yang sudah ditentukan, pasar Al Jdeidah, Baghdad.

Al Sudani merasa curiga bahwa penyamarannya selama ini telah terungkap.

Setiap hari dia membahayakan hidupnya dengan tetap berada di dalam organisasi ISIS.

Dan, hari itu dia terjebak karena sebuah kebohongan kecil.

Dan jika 500 kilogram bom plastik C4 itu meledak dan dia tak tewas maka semua kedoknya akan terbuka.

Sebelum dia menjalankan misi bunuh diri yang ditugaskan kepadanya, Al Sudani sempat mengirim pesan untuk ayahnya. "Berdoalah untuk saya," demikian isi pesan sang mata-mata.

Tak Putus Asa Belum Dapat Jodoh, Pria 35 Tahun Ini Pasang Spanduk Cari Jodoh, Yang Gemuk Tak Masalah

Gegara Tagih Utang yang Sudah 4 Tahun Tak Dibayar, Perempuan Ini Malah Disidang

AGEN FALCONS

Tak banyak diketahui orang luar, para petinggi intelijen Irak dan sekutu sudah menempatkan sejumlah mata-mata di dalam tubuh ISIS.

Para mata-mata inilah yang membantu upaya Irak dan sekutu mengalahkan ISIS di basis terkuat terakhirnya, Mosul, pada tahun lalu.

Para mata-mata ini sekarang membantu dinas intelijen untuk memburu pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi.

Belum lama ini, seorang mata-mata Irak memberikan informasi yang berujung pada penangkapan lima tokoh senior ISIS yang bersembunyi di Turki dan Suriah.

Para pejabat Irak mengatakan, Falcons, nama unit tempat Al Sudani bergabung telah menggagalkan ratusan serangan bom di Baghdad.

Abu Ali Al Basri, direktur dinas intelijen Irak, memberikan penghargaan untuk para mata-mata yang menyamar ini.

"Drone bisa memberi tahu siapa yang memasuki sebuah gedung, tetapi tidak bisa memberi tahu apa yang dibicarakan di dalam," ujar Basri.

"Kami bisa mengetahui semua itu, karena kami memiliki orang di dalam ruangan-ruangan itu," tambah dia.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved