Penganiayaan Guru Honorer

BREAKING NEWS - Wanita Pelaku Penganiayaan Guru Honorer di Subulussalam Diserahkan ke Jaksa

”Bukan penahanan tapi hari ini tersangka bersama barang bukti kita limpahkan seluruhnya ke kejaksaan. Jadi sekarang proses kasus bergulir di kejaksaan

Penulis: Khalidin | Editor: Nurul Hayati
zoom-inlihat foto BREAKING NEWS - Wanita Pelaku Penganiayaan Guru Honorer di Subulussalam Diserahkan ke Jaksa
Doc. warga
Penampakan mobil dan personel kepolisian Sultan Daulat, Polres Subulussalam saat menjemput Siti Nurhaliza (38), tersangka kasus penganiayaan guru honorer di SD Negeri Jambi Baru, Kecamatan Sultan Daulat, Kamis (23/1/2020) dari kediamannya.

Proses penjemputan tersangka juga melibatkan Kbo reskrim Polres Subulussalam.

100% Desa di Aceh Sudah Teraliri Listrik PLN, Ini Kampung Terakhir yang Juga Sudah Menikmati

”Ini saya juga masih duduk dengan kejaksaan, termasuk ada kepala desa,” kata Kapolsek Sultan Daulat, Iptu Didik

Seperti berita sebelumnya, Siti Nurhaliza (38) salah satu wali murid SDN Jambi Baru, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam akhirnya ditetapkan sebagai tersangka.

Dalam kasus  penganiayaan terhadap guru honorer di sana.

”Benar, berdasarkan hasil pemeriksaan dan bukti pendukung, maka pelaku sudah kami tetapkan sebagai tersangka,” Kapolres Aceh Singkil, AKBP Andrianto Agramuda melalui Kapolsek Sultan Daulat, AKP Dodi  saat dikonfirmasi Serambinews.com, Selasa (26/11/2019).

Kapolsek Sultan Daulat, AKP Dodi menyampaikan pelaku datang ke polsek sebenarnya hendak membuat pengaduan.

Pelantikan PW HUDA Abdya Diwarnai Pembacaan Pernyataan Sikap Mendukung SE Plt Gubernur

Soal pencubitan yang dilakukan guru kepada anaknya.

Namun, polisi langsung mengupayakan pemeriksaan kepadanya.

Dalam pemeriksaan ini, polisi mengambil keterangan dari pelaku sebagai tersangka.

Atas dugaan perlakukannya terhadap guru.

Dari pemeriksaan polisi, pelaku mengaku perbuatannya terhadap Bu Guru Rahmah (35) guru honorer korban penganiayaan.

AKP Dodi menambahkan, dari keterangan pelaku,  perlakuannya tersebut atas emosi sesaat yang tiba-tiba atau pun spontan.

Lantaran tidak puas pada jawaban guru Rahmah, terhadap apa yang sudah diupayakan mereka hari-hari sebelumnya.

Persoalannya yaitu permasalahan anak didik  yang ditangani sekolah.

”Karena tidak puas, sehingga pelaku melakukan pencubitan terhadap guru dan menarik jilbab,” ujar Kapolsek AKP Dodi.

BKKBN Turun ke Ujung Rimba Pidie Beri Pelayanan KB, Ini Sasarannya

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved