Berita Bireuen
Sebelum Meninggal, Korban Tenggelam Dekat PPI Peudada Sempat Bicara dengan Keluarga, Mengaku Takut
Kapolres Bireuen AKBP Gugun Hardi Gunawan SIK MSi melalui Kapolsek Peudada Iptu Zulfikar, mengungkapkan hal ini kepada Serambinews.com
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Mursal Ismail
Kapolres Bireuen AKBP Gugun Hardi Gunawan SIK MSi melalui Kapolsek Peudada Iptu Zulfikar, mengungkapkan hal ini kepada Serambinews.com, Kamis (23/1/2020).
Laporan Yusmandin Idris I Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Sebelum ditemukan meninggal tenggelam di dekat PPI Peudada, Kabupaten Bireuen, Kamis (23/1/2020), ternyata Ade Fauzi (29) sempat bicara dengan keluarganya.
Kapolres Bireuen AKBP Gugun Hardi Gunawan SIK MSi melalui Kapolsek Peudada Iptu Zulfikar, mengungkapkan hal ini kepada Serambinews.com, Kamis (23/1/2020).
Menurutnya, hal ini sesuai informasi dari keluarga almarhum tentang Ade Fauzi sejak beberapa hari sebelum ia meninggal hingga komunikasi terakhir via ponsel saat ia dalam bus menuju Banda Aceh.
Bahwa sehari-hari Ade Fauzi berjualan kebab di Medan.
Beberapa hari lalu, ia menghubungi ibunya di Teupin Punti, Kecamatan Syamtalira Bayu, Aceh Utara, mengeluh sakit.
• Kasus Penemuan Bangkai Gajah di Aceh Jaya, Para Saksi belum Penuhi Panggilan Polisi
• Jembatan Lhok Tukui Rusak, Pelajar Pernah Jatuh ke Sungai
• Berwajah Mirip Manusia, Kambing Kecil Ini Dianggap Utusan Dewa, Videonya Viral
Ibunya pun menyuruh anaknya itu pulang ke Teupin Punti untuk berobat di Aceh Utara.
Sedangkan ayah Ade Fauzi sudah meninggal.
Oleh karena itu sekitar seminggu lalu, Ade Fauzi pulang ke Teupin Punti.
Kemudian pada Selasa (21/1/2020) malam, Ade Fauzi meminta seorang keluarganya untuk mengambil tasnya berisi baju karena ia hendak ke Banda Aceh.
Selanjutnya, seorang keluarga dia mengantarnya ke pinggir jalan negara untuk berangkat ke Banda Aceh.
Ade naik bus Putra Pelangi tujuan Banda Aceh.
Namun, dalam perjalanan ke Banda Aceh, melalui ponsel ia mengabari seorang keluarga untuk turun di Peudada, Kabupaten Bireuen.
Pasalnya, ia mengaku takut dalam bus.
Kemudian korban kehilangan kontak, sehingga beberapa keluarga melakukan komunikasi dengan pihak keluarga mereka di Bireuen.
Selanjutnya pihak keluarga juga melakukan pencarian di kawasan Peudada, tetapi Ade Fauzi tak ditemukan.
Oleh karena itu, seorang keluarga Ade membagikan informasi melalui facebook tentang info orang hilang.
"Seorang pria bernama Ade Fauzi hilang.
Kronologis awal kejadian pada Selasa malam tanggal 21 Januari 2020 sekitar jam 10 malam berpamitan mau ke Banda Aceh menggunakan bus umum Putra Pelangi.
Ade Fauzi dengan keadaan posisi linglung, merasa ketakutan seperti ada yang kejar dia.
Kontak terakhir jam 3 pagi di daerah Peudada, ia turun dari bus di Peudada," demikian info yang ditulis seorang keluarga di halaman facebook.
Selain itu, pihak keluarga juga terus mencari korban.
Akhirnya pada hari Kamis (23/1/2020) sekitar pukul 10.30 WIB tadi, korban ditemukan para nelayan yang sedang di PPI Peudada.
Korban ditemukan tenggelam dalam posisi telungkup di Krueng Peudada kawasan Desa Meunasah Pulo, Peudada dekat PPI Peudada hingga akhirnya jenazah dievakuasi ke IGD RSUD dr Fauziah Bireuen.
• Video Viral, Ini Alasan Ibu Ikat Kaki Anaknya di Jendela dengan Posisi Kaki Tergantung ke Atas
Seperti diberitakan sebelumnya, Ade Fauzi, beralamat di Desa Lampasi Eungking, Darul Imarah, Aceh Besar, ditemukan meninggal.
Ia meninggal tenggelam di Krueng Peudada kawasan Desa Meunasah Pulo, Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen, Kamis (23/01/2020) sekitar pukul 10.30 WIB tadi.
Tepatnya berdekatan dengan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Peudada, Bireuen
Informasi diperoleh Serambinews.com, saat itu beberapa nelayan sedang melihat boat ikan yang pulang melaut.
Saat melihat tersebut, terlihat sesuatu seperti orang telungkup.
Beberapa nelayan lainnya, segera datang melihat dan mendapati seorang pria meninggal tenggelam.
Sejumlah anggota Polsek Peudada yang mendapat informasi dari nelayan segera ke PPI.
Kemudian mengangkat mayat pemuda dan dibawa ke Puskesmas Peudada.
Setelah diperiksa sebentar, jenazah dibawa ke IGD RSUD Bireuen untuk divisum.
Kondisi korban sekilas masih berpakaian lengkap.
Kapolsek Peudada, Iptu Zulfikar kepada Serambinews.com mengatakan, menurut informasi dari seorang keluarga korban, orang tua korban warga Desa Teupin Punti, Syamtalira Bayu, Aceh Utara.
Korban berangkat dari Teupin Punti dengan bus umum tujuan Banda Aceh pada Selasa (21/1/2020) malam.
Namun, korban turun dari bus Putra Pelangi di kawasan Peudada.
Kemudian menghilang dan akhirnya ditemukan tenggelam di sungai depan PPI Peudada.
Korban sudah dibawa ke Bireuen.
“Tim Identifikasi Polres Bireuen bersama Polsek Peudada sudah ke rumah sakit, melihat kondisi korban yang masih berpakaian lengkap,” imbuhnya. (*)