Berita Abdya
Permintaan Penanganan Banjir Luapan Sungai Ie Mirah, Ini Tanggapan Kalak BPBK Abdya
“Pembangunan tebing pengaman Krueng Ie Mirah menggunakan bahan batu gajah sumber dana hibah BNPB Pusat senilai Rp 3 miliar,”
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Nurul Hayati
“Pembangunan tebing pengaman Krueng Ie Mirah menggunakan bahan batu gajah sumber dana hibah BNPB Pusat senilai Rp 3 miliar,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (Kalak BPBK) Abdya, Amiruddin kepada Serambinews.com, Rabu (29/1/2020).
Laporan Zainun Yusuf| Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE - Persoalan banjir luapan yang semakin kerap melanda Gampong Ie Mirah, Kecamatan Babahrot, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) segera ditangani.
Penanganannya dengan membangun pengaman tebing aliran sungai setempat.
“Pembangunan tebing pengaman Krueng Ie Mirah menggunakan bahan batu gajah sumber dana hibah BNPB Pusat senilai Rp 3 miliar,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (Kalak BPBK) Abdya, Amiruddin kepada Serambinews.com, Rabu (29/1/2020).
Hal itu menanggapi permintaan warga, seperti dikemukakan Keuchik Gampong Ie Mirah, Herman.
Agar pemerintah segera membangun pengaman tebing sungai Ie Mirah.
Untuk mengatasi banjir luapan yang semakin meresahkan.
• Videonya Viral di Medsos, Dua Penyerang Sopir Bus Telah Ditangkap Polisi Johor Malaysia

Banjir luapan Krueng Ie Mirah yang kerap terjadi, menurut Keuchik Herman, disebabkan terjadi pendangkalan dasar sungai tersebut.
Sehingga, aliran sungai menjadi lebih tinggi dari badan jalan dan area pemukiman warga.
Peristiwa ini bisa diatasi, katanya dengan membangun pengaman tebing sungai dari material bongkah batu besar atau disebut batu gajah.
Selain itu, mendesak dilaksanakan pekerjaan normalisasi aliran sungai yang semakin dangkal.
Kalak BPBK Abdya, Amiruddin menjelaskan, pembangunan pengaman tebing aliran sungai dengan memanfaatkan dana hibah dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat tahun 2020 sedang dalam proses tender perencanaan.
Selanjutnya, tender pengawasan dan fisik.
“Sekitar dua bulan ke depan pembangunan pengaman tebing Sungai Ie Mirah sudah dapat dikerjakan,” kata Amiruddin.
• BREAKING NEWS - Sungai Meluap, Lima Desa di Aceh Singkil Terendam Banjir

Kalak BPBK Abdya itu lebih lanjut menjelaskan, Pemkab Abdya, menerima bantuan dana hibah.
Untuk rehabilitasi dan rekonstruksi dari BNPB Pusat tahun 2020 sebesar Rp 16,8 miliar.
Tentang penggunaan dana hibah tersebut, sudah ditandatangani MoU oleh Bupati Abdya, Akmal Ibrahim dengan BNPB Pusat di Jakarta, pada pertengahan Desember 2019 lalu.
Selanjutnya, BNPB mentransfer dana hibah untuk pendanaan kegiatan rehabilitasi dan dan rekonstruksi di Kabupaten Abdya.
“Bantuan dana hibah dari BNPB Pusat tersebut sudah masuk ke rekening Kasda,” katanya.
Dana hibah sebesar Rp 16,8 miliar, akan digunakan untuk pendanaan kegiatan rehabilitasi dan rekontruksi dampak banjir di tiga titik lokasi dalam kawasan Kabupaten Abdya.
Selain digunakan membangun pengaman tebing Krueng Ie Mirah di Gampong Ie Mirah, Kecamatan Babahrot, bernilai Rp 3 miliar.
Juga membangun pengaman tebing Krueng Babahrot di Gampong Pantee Rakyat, Kecamatan Babahrot menyerap anggaran Rp 4,99 miliar.
Serta untuk pembangunan pengaman tebing Krueng Susoh yang menyerap anggaran Rp 8 miliar.
• Heran Harun Masiku Belum Tertangkap, Karni Ilyas Pertanyakan Alat KPK yang Lebih Canggih dari Densus
Seperti diberitakan, aliran sungai Ie Mirah kembali meluap, Selasa (28/1/2020) malam.
Kemudian merendam Jalan Nasional dan puluhan rumah warga.
Terutama di lokasi Dusun Kuta Malaka, Gampong Ie Mirah.
Banjir dengan ketinggian antara 30 sampai 60 cm itu, mulai surut sudah menjelang Rabu (29/1/2020) dinihari.
Puluhan kendaraan bermotor jenis sepeda motor (sepmor) dan mobil badan kecil dari dua arah (arah Blangpidie Abdya-Nagan Raya dan sebaliknya) yang sempat terjebak di lokasi sekitar 4 jam, akhirnya bisa melintas sekitar pukul 23.15 WIB.
Keuchik Gampong Ie Mirah, Herman kepada Serambinews.com, Rabu pagi menjelaskan, dampak banjir yang melanda Selasa malam, sejak pukul 19.00 WIB menimbulkan kerugian terhadap warga dan kerusakan fasilitas umum.
Lantai beton teras rumah toko (ruko) milik Azhar Amin lokasi pinggir Jalan Nasional ambruk diterjang banjir.
Sehingga akses masuk dan ke luar dari rumah tersebut menjadi terganggu.
Satu sisi pagar beton Kantor Keuchik Gampong Ie Mirah, juga ambruk diterpa banjir.
Demikian juga bahu Jalan Nasional sepanjang 500 meter rusak parah di beberapa titik, akibat digerus banjir.
Termasuk talud bahu jalan dari kawat beronjong, juga ambruk sepanjang sekitar 30 meter.
• Sengketa Tapal Batas Antara Kecamatan Gandapura dan Makmur Bireuen Berakhir, Begini Penyelesaiannya
Bahu Jalan Nasional yang rusak tersebut, menurut Keuchik Gampong Ie Mirah, Herman baru saja ditimbun tahun lalu oleh pihak provinsi.
Setelah usak parah dihantam banjir awal tahun lalu.
“Sekarang harus ditimbun lagi,” katanya.
Pascabanjir dengan ketinggian antara 20 sampai 40 cm yang merendam puluhan rumah warga di Dusun Kuta Malaka selama 4 jam lebih, juga menyisakan endapan lumpur dalam ruangan rumah.
Selain perabotan dan pelataran rumah tangga menjadi basah.
“Sekarang warga sibuk membersihkan endapan lumpur di permukaan lantai rumah dan membersihkan peralatan rumah tangga yang sempat terendam,” kata Keuchik Herman.
Banjir luapan aliran Krueng (Sungai) Ie Mirah, Selasa malam sempat merendam badan Jalan Nasional sepanjang 500 meter dengan ketinggian antara 30 sampai 60 cm.
Berlokasi Dusun Kuta Malaka atau lokasi Simpang Ie Mirah menuju Terangun, Kabupaten Gayo Lues (Galus).
Kendaraan bermotor jenis sepmor dan mobil badan kecil dari dua arah terjebak di lokasi sekitar 4 jam.
Kemudian, sudah bisa melintasi pada pukul 23.15 WIB.
Sebelumnya, arus lalu lintas sempat terhenti sekitar 4 jam.
• Sempat Buang Barang Bukti, Seorang Warga Peusangan Ditangkap Polres Bireuen, Ini Kasusnya
Akibat badan jalan sepanjang 500 meter lokasi Dusun Kuta Malaka dikepung banjir luapan Sungai Ie Mirah sejak pukul 19.00 WIB.
Menyusul hujan deras mengguyur sejak Selasa sore, tadi.
"Kendaraan jenis sepeda motor dan mobil badan kecil sudah bisa melintas," kata Ketua RAPI Abdya, Nefi dari lokasi kepada Serambinews.com, Selasa malam, pukul 23.15 WIB. (*)
• Akhirnya Terungkap, Ini Fakta Mengerikan Sumber Virus Corona, Mirip Dengan yang Ada di Indonesia