Berita Banda Aceh

HAkA dan YEL Bahas Isu Lingkungan Termasuk Tutupan Hutan Aceh Terus Menyusut, Ini Sisa Tutupan Hutan

Isu lingkungan hidup dan kehutanan di Aceh, khususnya Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) menjadi salah satu isu yang dibahas publik hampir sepanjang...

Penulis: Nasir Nurdin | Editor: Jalimin
SERAMBINEWS.COM/NASIR NURDIN
Koordinator YEL Aceh, TM Zulfikar memaparkan rencana perlindungan dan pengelolaan ekosistem gambut (RPPEG) Aceh pada konferensi pers bersama Yayasan HAkA di Banda Aceh, Kamis (30/1/2020).   

HAkA dan YEL Bahas Isu Lingkungan Termasuk Tutupan Hutan Aceh Terus Menyusut, Ini Sisa Tutupan Hutan

Laporan Nasir Nurdin | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Isu lingkungan hidup dan kehutanan di Aceh, khususnya Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) menjadi salah satu isu yang dibahas publik hampir sepanjang tahun 2019 lalu.

“Kondisi hutan di Aceh menjadi perhatian publik karena pentingnya pelestarian lingkungan untuk kehidupan manusia,” begitu yang mengemuka pada konferensi pers Yayasan Hutan, Alam dan Lingkungan (HAkA) dan Yayasan Ekosistem Lestari (YEL) di Banda Aceh, Kamis (30/1/2020).

Konferensi pers tersebut dipimpin GIS Manager HAkA, Agung Dwinurcahya didampingi TM Zulfikar dan Yakob Ishadamy mewakili YEL.

Di hadapan awak media, HAkA dan YEL mempresentasikan data hasil monitoring dari citra satelit meliputi seluruh provinsi Aceh dan kondisi gambut di Aceh, khususnya di Rawa Tripa — sebuah kawasan yang dulu dikenal sebagai “ibu kota orangutan” di dunia karena kepadatan populasinya. 

Citra satelit yang digunakan adalah Landsat, Sentinel, Planet dan bantuan peringatan dini kehilangan tutupan pohon GLAD alerts dari Global Forest Watch (GFW).

Agung Dwinurcahya menyebutkan, laju hilangnya tutupan hutan di Provinsi Aceh periode 2019 mencapai 15.140 hektare.

Terdakwa Pelecehan Seksual di Pesantren An Dihukum 160-190 Bulan Penjara, Ini Sikap Jaksa, Pengacara

Yesi Nurfani, Lulusan Terbaik Ingin ke Baitullah Bersama Ibunda

Ujian Bagi Pelamar CPNS Aceh Singkil Berakhir, 339 Orang Lulus Passing Grade

Tren kerusakan hutan Aceh pada 2019 relatif stabil dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 15.071 hektare. 

 “Angka itu setara 2,5 kali lipat luas kota Banda Aceh, seluas 14 ribu kali lapangan bola. Tidak kurang 41 hektare hutan hilang di Aceh per harinya pada 2019,” ungkap Agung.

Pada 2019, kabupaten yang angka laju tutupan hutannya tertinggi adalah Aceh Tengah (2.416 hektare), Aceh Utara (1.815 hektare), dan Aceh Timur (1.547 hektare).

Secara umum, lanjutnya, sekitar 60 persen hilangnya tutupan hutan yang terjadi di Kawasan Hutan (berdasarkan SK/MenLHK No. 103/Men-LHK-II/2015 maupun SK/MenLHK No. 580/Men-LHK II/2018), dan 40 persen lainnya di Areal Penggunaan Lain (APL).

Dikatakannya, KEL Aceh yang menjadi fokus area kerja HAkA juga tak luput dari analisis. 

Pada 2019, KEL Aceh juga mengalami penurunan angka laju tutupan hutan dibandingkan tahun sebelumnya. 

RS Khusus Corona Dibuka, Hanya Butuh 2 Hari Bagi China untuk Ubah Bangunan Kosong jadi Pusat Medis

Perhitungan tim HAkA menghasilkan angka tutupan hutan di dalam KEL Aceh sebesar 5.395 hektare atau menurun 290 hektare dibanding tahun sebelumnya.

“Dalam lima tahun terakhir Yayasan HAkA memantau tutupan hutan KEL via citra satelit, tahun 2019 adalah tahun terendah untuk laju deforestasi KEL,” sebut Agung. 

“Penurunan angka kerusakan hutan juga terjadi di Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) wilayah Aceh,” lanjut GIS Manager HAkA, Agung Dwinurcahya, 

Titik api

Tim HAkA juga menyebutkan titik api di Aceh pada 2019 mengalami penurunan.  Data titik api ini diunduh langsung dari website FIRMS (Fire Information for Resource Management System), NASA. 

Pada 2019 terpantau 1.957 titik api dari sensor VIIRS sedangkan pada 2018 terpantau 3.128 titik api atau turun lebih 1.000 titik.

Sedangkan jika analisis menggunakan sensor MODIS terpantau 255 titik api pada 2019 sedangkan pada 2018 482 titik.

“Dari data ini membuktikan bahwa Aceh telah cukup berhasil mengendalikan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di 2019,” tandas Agung.

Banjir dan longsor

Pada konferensi pers HAkA dan YEL juga dipaparkan bencana banjir, longsor dan kekeringan yang meningkat pesat selama tahun 2019.

Angka bencana banjir dan longsor di Aceh meningkat 87 kasus menjadi 121 kasus dan kasus kekeringan meningkat 4 kasus menjadi 16 kasus pada tahun 2019. 

Banjir dan longsor terjadi di 22 kabupaten dan kekeringan di 8 kabupaten. 

Kecamatan yang sering terjadi banjir dan longsor adalah Woyla Timur (Aceh Barat) dan Badar (Aceh Tenggara).

Sedangkan di Aceh Besar, Kecamatan Darul Imarah dan Lhoknga adalah wilayah paling sering mengalami kekeringan.

Walaupun angka kehilangan tutupan hutan relatif stabil namun dampak bencana alam yang dialami relatif meningkat pada 2019 dibanding 2018.

Serahkan LKPD Unaudited 2019, Aceh Tamiang Tercepat di Aceh

HAkA dan YEL mengapresiasi upaya dan inisiatif instansi pemerintah di Aceh dalam upaya pelestarian dan pengelolaan kehutanan dan lingkungan hidup. 

Dua lembaga tersebut menyatakan akan terus mendorong pelestarian KEL dan lahan gambut di Aceh karena pelestariannya akan memberi manfaat kepada masyarakat Aceh, melindungi sumber air dan berperan untuk mitigasi bencana. 

“Stabilnya angka kehilangan tutupan hutan di Aceh menjadi preseden yang baik. Namun, luas tutupan hutan Aceh terus berkurang, dan ini pertama sekali dalam sejarah di mana luas tutupan hutan Aceh menjadi di bawah tiga juta hektare,” kata Sekretaris Yayasan HAkA, Badrul Irfan.

Isu gambut

Terkait Kawasan Gambut di Aceh, YEL sebagai salah satu LSM yang aktif mengadvokasi isu gambut,  menurut TM Zulfikar dan Yakob Ishadamy, isu ini sering luput dalam diskusi perlindungan lingkungan di Aceh.

Menurut Yacob, Inisiatif pemerintah untuk penyusunan RPPEG (Rencana Pengelolaan dan Perlindungan Ekosiatem Gambut) adalah langkah awal untuk masa depan gambut yang lebih baik di Aceh.

“YEL berkomitmen untuk mendukung Pemerintah Aceh agar tercapainya tata kelola rawa gambut berkelanjutan,” demikian Yakob Ishadamy.(*)

Giliran Oknum Guru Mengaji di Pesantren An Divonis 160 Bulan, Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Santri

Video CCTV Detik-detik Lina Sebelum Meninggal: Pingsan dan Kejang

Rocky Gerung Sebut 100 Hari Pemerintahan Jokowi Kebohongan Baru, Singgung Ucapan Yasonna Laoly

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved