Dugaan Korupsi Dana Desa
Mantan Keuchik di Abdya yang Ditahan Kasus Dana Desa Sempat Dikabarkan Diculik, Begini Kata Kapolres
Kemudian ia mengaku uang desa yang dilarikannya saat ia masih menjabat keuchik gampong tersebut dibawa kabur penculik di Aceh Singkil.
Penulis: Rahmat Saputra | Editor: Mursal Ismail
Kemudian ia mengaku uang desa yang dilarikannya saat ia masih menjabat keuchik gampong tersebut dibawa kabur penculik di Aceh Singkil.
Laporan Rahmat Saputra I Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Jauh hari sebelum ditahan Polres Abdya atas dugaan korupsi dana desa, Muhammad Haris (48) sempat mengaku diculik dan dibekap.
Kemudian ia mengaku uang desa yang dilarikannya saat ia masih menjabat keuchik gampong tersebut dibawa kabur penculik di Aceh Singkil.
Namun, pengakuan yang pernah disampaikan mantan Keuchik Blang Makmur, Kecamatan Kuala Batee, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) ini dibatah oleh Kapolres.
Kapolres Abdya, AKBP Mohd Basori SIK, membantah hal ini ketika menjawab wartawan saat konferensi pers atas penahanan Muhammad Haris di Mapolres Abdya, Rabu (5/2/2020).
"Tidak ada itu, hanya alasan tersangka saja itu," tegas AKBP Moh Basori SIK.
• VIDEO - Kisah Siti Hajar, Janda Miskin di Aceh, Panjat 60 Pohon Pinang Sehari untuk Hidupi 4 Orang
Seperti diberitakan sebelumnya, Muhammad Haris (48) yang ditahan Polres Abdya, ternyata dulu sempat viral.
Bagaimana tidak, ia yang ketika itu masih menjabat keuchik gampong itu sempat menghilang selama enam bulan lebih.
Dulunya Serambinews.com menulis namanya Muhammad Aris.
Ia dinyatakan hilang dan tidak pulang, seusai pamit kepada istri untuk pergi memancing ke PPI Ujung Serangga, Susoh.
Ia pamit kepada istrinya itu sekira Pukul 16.10 pada 31 Desember 2018 untuk pergi memancing.
Namun, hingga larut malam, bahkan hingga sore 1 Januari 2019, Muhammad Haris tak kunjung pulang ke rumah.
• Dinkes Langsa Observasi Satu Mahasiswi asal Langsa yang Baru Pulang dari China
Bahkan, ayah empat anak itu sempat mematikan handphone dan meninggalkan satu sepeda motor Honda Vario hitam tanpa nomor polisi di Ujung Serangga.
Hal itu dilakukan, patut diduga agar langkahnya membawa kabur dana desa yang baru ditariknya itu berjalan mulus.