Opini
Irjen Pol Drs Rio S Djambak, Dalam Diam, Tegas Menjaga Aceh
Tidak berlebihan rasanya jika kami secara pribadi memberikan apresiasi terhadap Jenderal Rio, karena tidak bisa dipungkiri Aceh aman, kondusif
Buktinya, puluhan polisi nakal telah ditindak.
Ini jelas bahwa sang Jenderal punya komitmen yang tinggi terhadap pemberantasan narkoba dan kejahatan lainnya yang dilakukan oknum polisi di Aceh.
Keenam, pada medio September tahun 2019, publik Aceh tersentak dengan munculnya video Abu Bakar Rusdi (Yahdi) yang mengancam orang luar Aceh untuk meninggalkan Aceh.
Puluhan WhatApps (WA) masuk ke handphone saya mempertanyakan keamanan Aceh.
Tapi hanya butuh waktu 50 hari bagi Irjen Rio dan jajarannya untuk menangkap Yahdi hidup-hidup dan kini sang pengancam pun masuk proses persidangan di pengadilan.
Jujur, saya angkat topi tanda tabik dan salut kepada sang Jenderal ini.
• Dua Napi yang Kabur Terlibat Kasus Narkoba, Ini Masa Hukumannya
Beberapa hari yang lalu saya dikejutkan oleh sebuah kabar di media yang memberitakan bahwa Jenderal Rio akan segera mengakhiri tugasnya sebagai Kapolda Aceh.
Posisinya akan digantikan oleh Brigadir Jenderal Pol Drs Wahyu Widada.
Ibarat musim yang silih berganti, ada yang datang dan tentu pula ada yang pergi.
Untuk itu, tidaklah berlebihan dengan apa yang telah Irjen Rio S Djambak lakukan dalam menjaga keamanan dan ketenangan masyarakat dalam beraktivitas di Aceh.
Untuk semua itu kami menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga atas kepastian penegakan hukum, kondusivitas keamanan, pemberatasan narkoba.
Begitu juga dalam pengungkapan kasus-kasus korupsi, kasus pembunuhan, dan ketenangan atmosfer aparat hukum dalam menjalankan supremasi hukum.
Yang tak kalah penting kebersamaan dengan seluruh komponen masyarakat yang telah dilakukan oleh Irjen Pol Rio S Djambak selama memimpin kepolisian di Aceh.
Sekaligus kami ucapkan selamat datang dan selamat bertugas kepada Brigjen Pol Drs Wahyu Widada di Provinsi Aceh.
Jenderal Rio bukan hanya mampu menjadi Kapolda Aceh, tapi juga terbukti menjadi orang Aceh, karena sebagaimana kita ketahui bahwa Aceh adalah provinsi yang pernah berkecamuk konflik bersenjata.