Opini
Irjen Pol Drs Rio S Djambak, Dalam Diam, Tegas Menjaga Aceh
Tidak berlebihan rasanya jika kami secara pribadi memberikan apresiasi terhadap Jenderal Rio, karena tidak bisa dipungkiri Aceh aman, kondusif
Tidak berlebihan rasanya jika kami secara pribadi memberikan apresiasi terhadap Jenderal Rio, karena tidak bisa dipungkiri Aceh aman, kondusif, dan tenang selama Jenderal Rio menjabat Kapolda Aceh.
Di antara beberapa peristiwa penting yang terjadi di Aceh yang terekam dalam nota pribadi saya dan telah diselesaikan dengan baik selama Kapolda Aceh dipimpin Irjen Pol Drs Rio S Djambak, di antaranya sebagai berikut.
Pertama, demonstrasi/unjuk rasa dari berbagai komunitas dengan berbagai macam tuntutan, terutama unjuk rasa yang dilakukan oleh mahasiswa Aceh.
Demo ini selalu dikawal oleh jajaran Polda Aceh dengan simpatik dan humanis.
• VIDEO - Curi Senjata! Seorang Tentara Tembaki Warga Membabi Buta
Kedua, di saat seluruh mahasiswa Indonesia bergerak dan bertindak anarkis saat berunjuk rasa, tapi di Aceh mahasiswa dan aparat kepolisian terlihat begitu mesra saat mengawal mahasiswa melaksanakan unjuk rasa.
Ketiga, pada Pilkada 2017, Pilpres, dan Pileg 2019 Provinsi Aceh dinyatakan oleh pemerintah pusat merupakan daerah paling rawan ketiga 3 setelah Provinsi DKI Jakarta dan Papua Barat.
Jika kita berbicara tentang pemilu di Aceh, selalu tidak pernah lepas dari “intimidasi dan teror“ yang dilakukan oleh kelompok tertentu.
Akan tetapi kekhawatiran masyarakat atas predikat daerah rawan ketiga di seluruh Indonesia itu dan dugaan akan banyak terjadi intimidasi serta teror saat pemilhan umum nyaris nihil.
Hal ini terjadi berkat kepiawaian Kapolda Aceh bersama seluruh stakeholders yang ada di Aceh, sehingga baik Pilkada Aceh tahun 2017, Pilpres dan Pileg 2019 di Aceh dapat berjalan dengan aman dan lancar tanpa ada satu pun gangguan keamanan yang menonjol dan berarti.
• VIDEO - China Mulai Batasi Akses Internet, Cegah Informasi Virus Corona Meluas
Keempat, kalender tahunan Milad GAM 4 Desember merupakan momen rawan yang selalu menjadi perhatian pemerintah pusat, maupun aparat keamanan yang bertugas di Aceh.
Tapi, pada milad GAM tahun 2019 melalui pendekatan dan komunikasi yang intens dengan tokoh Komite Peralihan Aceh (KPA) mulai tingkat provinsi hingga kecamatan para tokoh mengimbau agar pelaksanaan milad GAM tahun 2019 tidak lagi mengibarkan bendera Bulan Bintang, kecuali hanya melaksanakan syukuran dan membaca doa untuk para syuhada.
Hasilnya pada peringatan Milad GAM 2019 hampir di seluruh wilayah Aceh bendera Bulan Bintang tidak dikibarkan, Keuntungannya apa?
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
• Dua Pemain Trial Dicoret, Persiraja Banda Aceh Masih Miliki Jatah Satu Pemain Asing Asia
Ini tentunya menjadi sebuah torehan prestasi yang pantas dikenang dan diapresiasikan dari Jenderal Rio bersama jajarannya.
Kelima, telisik ke dalam, penegakan hukum terhadap internal petugas kepolisian juga dilakukan.