Berita Aceh Tamiang

2.789 KK Keluar dari Daftar PKH, Angka Kemiskinan Aceh Tamiang Turun Satu Persen

Penurunan satu persen ini menjadikan persentase kemisikinan di Aceh Tamiang menjadi 13 persen yang sebelumnya 14 persen.

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS.COM/ RAHMAD WIGUNA
Bupati Aceh Tamiang, Mursil saat ngopi bersama masyarakat di sebuah warung di Karangbaru, Rabu (12/2/2020). 

Bupati Aceh Tamiang, Mursil menjelaskan, penurunan satu persen ini menjadikan persentase kemisikinan di Aceh Tamiang menjadi 13 persen yang sebelumnya 14 persen.

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG – Angka kemiskinan di Aceh Tamiang dalam setahun terakhir turun satu persen.

Penurunan ini, ditandai dengan keluarnya 2.789 kepala keluarga dari daftar program keluarga harapan (PKH).

Bupati Aceh Tamiang, Mursil menjelaskan, penurunan satu persen ini menjadikan persentase kemisikinan di Aceh Tamiang menjadi 13 persen yang sebelumnya 14 persen.

Penurunan ini disebutnya, lebih baik dibanding capaian Pemerintah Aceh sebesar 0,3 persen.

Secara keseluruhan, angka kemiskinan di Aceh mencapai 15 persen.

“Program penanggulangan kemiskinan kita berjalan baik, satu persen itu cukup baik, karena di tingkat provinsi hanya 0,3 persen,” kata Mursil, Kamis (13/2/2020).

Terkait Kadis PUPR Jarang Masuk Kantor, Ketua Komisi C DPRK Minta Bupati Aceh Jaya Bersikap Tegas

Meski begitu Mursil mengaku, tetap belum puas.

Karena program penanggulangan kemiskinan dinilailnya masih bisa dilakukan lebih baik lagi.

Dia pun menargetkan, ke depannya angka kemiskinan ini bisa diturunkan tiga persen.

“Kalau satu tahun bisa turun satu persen, artinya dalam tiga tahun sisa masa kepemimpinan kami bisa mencapai tiga persen. Ini harus dicapai,” tegasnya.

Dia menambahkan, penurunan angka kemiskinan ini juga ditandai dengan keluarnya 2.789 kepala keluarga dari daftar PKH atau mencapai 16 persen.

Pendaftaran SNMPTN Mulai Besok, Begini Penjelasan Rektor Unsyiah tentang Prosedur Mendaftar

Data ini kata dia membuktikan, kalau Aceh tidak layak diposisikan sebagai provinsi termiskin di Sumatera.

“Masyarakat kita walau pun dikatakan miskin, masih memiliki rumah, ladang. Kondisinya masih layak, tidak ada yang tidur di kolong jembatan. Jadi tidak benar kalau disebut paling miskin di Sumatera,” bebernya.

Terlepas dari status itu, dia meminta seluruh masyarakat dan aparatur pemerintahan daerah tetap bekerja keras.

Sebagai upaya membantah data itu.

Dia menaruh harapan besar kepada datok penghulu, untuk mengelola dana desa sebagai sumber usaha produktif di kampung. (*)

VIRAL Video Seorang Pria Telanjangi Wanita di Pinggir Jalan, Ini Faktanya dan Kesaksian Warga

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved