Berita Aceh Timur
655 KPM PKH di Aceh Timur Mengundurkan Diri
Penerima KPM dan PKH di Aceh Timur, telah mengundurkan diri secara suka rela sejak 2019, hingga Februari 2020
Penulis: Seni Hendri | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Seni Hendri | Aceh Timur
SERAMBINEWS.COM, IDI – Sebanyak 655 dari 22.820 peserta keluarga penerima mamfaat (KPM) atau penerima bantuan sosial berupa program keluarga harapan (PKH) di Aceh Timur, telah mengundurkan diri secara suka rela sejak 2019, hingga Februari 2020.
“Tahun 2019 sebanyak 469 KPM mengundurkan diri secara sukarela. Sedangkan tahun 2020 mulai Januari hingga Februari saat ini sudah 186 KPM mengundurkan diri,” ungkap Kepala Dinas Sosial Ir Elfiandi, didampingi Kabid Linjamsos Saharani SAg, MA, dan Koordinator Kabupaten (Korkab) PKH Aceh Timur, Saiful Fahmi, kepada Serambinews.com, Selasa (18/2/2020).
• Selawat Badar Sambut Kapolda Aceh yang Baru, Irjen Pol Wahyu Widada
Korkab PKH Aceh Timur, Saiful Fahmi, mengatakan, 469 KPM yang mengundurkan diri di tahun 2019 itu karena kesadaran mereka sendiri.
Kesadaran mereka untuk keluar dari penerima Bansos PKH, seiring terwujudnya mindset atau polapikir KPM bahwa mereka tidak memenuhi kategori atau tidak layak menerima bansos karena sudah mapan secara ekonomi.
Polapikir KPM itu terwujud seiring sosialisasi rutin setiap bulan yang dilakukan pendamping PKH kepada KPM terkait kategori peserta yang layak menerima bansos.
“Melalui pertemuan peningkatan kemampuan keuarga (P2K2) yang disosialisasikan pendamping PKH itu sehingga muncul kesadaran KPM bahwa ia tidak layak lagi menerima bansos sehingga keluar dengan sendirinya,” ungkap Fahmi.
Sedangkan penempelan stiker tanda penerima bantuan Bansos PKH di rumah para KPM, jelas Fahmi, baru dimulai 10 Februari di 24 kecamatan di Aceh Timur, dan sejuah ini sudah berjalan 30 persen.
• Siap-Siap, Grow with Google akan Hadir di Aceh, Membantu Usaha Kecil Bersaing di Era Digital
Penempelen stiker tanda penerima bantuan PKH ini, jelas Fahmi, bertujuan untuk terwujudnya transparansi public terkait penerima bansos, agar tepat sasaran.
Jika tidak memenuhi kategori lagi KPM yang bersangkutan diharapkan keluar atas kesadaran sendiri atau graduasi mandiri karena sudah mampu secara ekonomi.
Pemasangan stiker tanda menerima bansos PKH ini, lanjut Fahmi, memiliki pengaruh besar seperti di Kecamatan Darul Falah, sebanyak 12 KPM keluar secara sukarela setelah dipasang stiker.
Karena mereka merasa bahwa ekonomi mereka telah mapan.
• Ashraf Sinclair Sosok Dermawan Penyayang Keluarga, Donatur Tetap Yayasan Yatim Piatu Daarul Rahman
Diperkirakan ke depan jumlah KPM yang keluar dari penerima bansos PKH akan lebih banyak lagi.
Karena merasa bahwa rumah mereka yang mampu tak layak menerima bantuan lagi.
“Namun demikian, KPM yang masih membutuhkan bantuan perlindungan sosial diharapkan tidak keluar dari penerima bantuan, karena belum diizinkan oleh pemerintah,” ungkap Saiful.
Untuk diketahui bantuan sosial berupa program keluarga harapan (PKH) dilsalurkan kepada keluarga penerima mamfaat (KPM) berupa uang yang disalurkan empat tahap dalam setahun dengan nominal tergantung pada kategori pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan social masing-masing KPM. (*)
• Nek Sakinah, Penderita Gangguan Jiwa di Aceh Jaya Tinggal di Bahu Jalan