Berita Pidie Jaya
Nelayan Pidie Jaya Tak Melaut Akibat Cuaca Buruk, Harga Ikan Naik
Ribuan nelayan di Pidie Jaya dalam dua hari terakhir tidak melaut menyusul cuaca buruk berupa angin kencang yang menerjang perairan Selat Malaka
Penulis: Idris Ismail | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Idris Ismail I Pidie Jaya
SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Nelayan di Pidie Jaya dalam dua hari terakhir tidak melaut menyusul cuaca buruk berupa angin kencang yang menerjang perairan Selat Malaka.
Praktis akibat nelayan tidak melaut menyebabkan harga ikan menjadi naik.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Pijay, Ir HM Bentara kepada Serambinews.com, Minggu (23/2/2020) mengatakan, dalam dua hari terakhir nelayan di Pijay saat ini mengurungkan aktivitas melaut.
Karena cuaca buruk berupa angin kencang.
• Ikan Mas Masih Hidup dari Kutacane Dipasarkan di Blangpidie Abdya
"Ratusan boat terpaksa ditambatkan di Pusat Pendaratan Ikan (PPI) baim di Meureudu, Ulim, maupun di Panteraja,"sebutnya.
Dampak dari tidak berjalannya aktivitas tersebut, sejumlah jenis harga ikan menjadi melambung tinggi.
Seperti halnya, harga ikan tongkol dari Rp 15.000/Kg kini menjadi 30.000, dencis dari Rp 20.000/Kg menjadi 30.000/Kg.
Termasuk ikan teri basah dari Rp 30.000/Kg menjadi Rp 40.000/Kg.
Sedangkan ikan teri kering Rp 60.000/Kg menjadi Rp 70.000.
• Pj Keuchik di Aceh Utara Jadi Tersangka Korupsi Dana Desa, Pernah Kabur ke Malaysia
Hingga hari ini para nelayan masih mengkaji terhadap kondisi cuaca buruk jika tidak mereda, maka aktivitas melaut tetap di hentikan untuk sementara waktu.
"Hal ini guna menghindari resiko yang sangat besar terhadap keselamatan jiwa awak boat serta aset boat," ungkapnya. (*)