Virus Corona Serang Cina
Di London, Seorang Etnis Tionghoa Asal Singapura Ditonjok Sekelompok Orang Rasis Xenofobia Corona
Xenofobia adalah ketidaksukaan atau ketakutan terhadap orang-orang dari negara lain atau yang dianggap asing.
Dalam beberapa minggu terakhir, perlakuan rasis itu terus terjadi terhadapnya.
"Saya sudah belajar di London selama 2 tahun terakhir dan setiap tahun, saya menjadi sasaran pernyataan rasis,” tulisnya.
"Kepada orang-orang yang mengatakan kepada saya bahwa London bukan rasis, pikirkan lagi." tambahnya.
Media CNN telah menghubungi Mok untuk komentar lebih lanjut.
Kasus Mok adalah salah satu dari sejumlah insiden yang terjadi di Inggris selama wabah virus Corona.
Kelompok peduli akan kejahatan rasial “Stop Hate UK” baru-baru ini menyuarakan keprihatinan.
"Stop Hate UK baru-baru ini menerima banyak panggilan, di seluruh wilayah bantuan kami, dari orang-orang yang mengalami rasisme, diskriminasi dan pelecehan verbal” kata organisasi itu dalam sebuah pernyataan.
“itu timbul dari persepsi bahwa mereka (etnis tiongoa) adalah anggota komunitas Cina dan karenanya mereka pembawa virus corona," tambahnya.
"Kami sangat prihatin dan kami ingin daerah-daerah saluran bantuan kami tahu bahwa kami di sini untuk membantu, memberi nasihat, dan meyakinkan siapa pun yang terkena dampak insiden semacam itu," ujarnya.
Diskriminasi juga telah meningkat di AS
Para ahli menyalahkan ketidaktahuan dan informasi yang salah untuk serangan rasis dan xenophobia terhadap orang-orang yang berasal dari Asia Timur.
"Dengan berita tentang virus Corona, kami telah melihat sebuah peningkatan dalam ketakutan terhadap orang-orang yang terlihat seperti ini (etinis Tionghoa)," kata Rosalind Chou, seorang profesor sosiologi di Universitas Negeri Georgia.
"Orang sungguhan terpengaruh akan kabar itu," ujar Chou. (*)
Sumber: