Kisah Inspiratif

Pernah Jadi Kernet Labi-labi Jurusan Pasar Aceh - Lhoknga, Ismail Rasyid Kini Bos di 7 Perusahaan

PT Trans Continent yang didirikan oleh Ismail Rasyid pada tahun 2004 kini memiliki 19 cabang di 11 provinsi.

Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal

Ia melewati sejumlah pekerjaan kelas bawah.

Mulai dari kernet labi-labi di Banda Aceh, sopir ojek dan sopir taksi di Batam, hingga buruh kasar di Singapura, Malaysia, dan Thailand.

Kisah Ismail menjadi ojek dan sopir taksi di Batam serta buruh kasar di negara tetangga bisa dibaca di SINI.

BACA JUGA: Kisah Putra Aceh The Big Boss Trans Continent, Doa Ayah dan Ibu Membuat Semuanya Serba Mungkin

Kisah pengalaman menjadi kernet labi-labi di Banda Aceh, diungkap oleh Ismail Rasyid dalam wawancara dengan wartawan Kompas.com dan Serambinews.com, di Banda Aceh, Kamis (5/3/2020) lalu.

Labi-labi adalah sebutan warga Aceh untuk angkutan kota (angkot).

Labi-labi ini memiliki bentuk yang berbeda dengan angkutan kota di daerah lainnya di Indonesia.

Pada angkot di daerah lain, pintu penumpang berada di sebelah kiri.

Sementara pintu penumpang labi-labi berada di bagian belakang.

Ilustrasi labi-labi, angkutan kota khas Aceh yang kini semakin tergusur.
Ilustrasi labi-labi, angkutan kota khas Aceh yang kini semakin tergusur. (SERAMBINEWS.COM/ZAINUN YUSUF)

Ismail bercerita, pengalaman menjadi kernet labi-labi (kondektur angkot) dijalani untuk membiayai kuliahnya.

“Saya berasal dari keluarga pas-pasan. Sehingga saya harus bekerja ekstra untuk membiayai kuliah. Salah satunya adalah dengan menjadi kernet labi-labi jurusan Pasar Aceh – Lhoknga,” ungkap Ismail.

Ayahnya, Muhammad Rasyid (78) hanyalah seorang utoh (tukang bangun rumah berkontruksi kayu).

Sementara ibunya, Salamah (75) bukanlah wanita karir.

Ismail adalah anak kedua dari enam bersaudara (dua laki-laki dan empat perempuan).

Ismail Rasyid pun bercerita saat mengutarakan keinginannya untuk ikut seleksi penerimaan mahasiswa baru (sipenmaru) Unsyiah pada tahun 1987.

“Seingat saya, itu adalah tahun terakhir ujian calon mahasiswa bernama Sipenmaru. Saya memilih jurusan Ekonomi Pembangunan (EKP) di Fakultas Ekonomi Unsyiah,” ujarnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved