Berita Abdya

Karang Muara Pulau Kayu Abdya Menjadi Momok Menakutkan Bagi Nelayan, Puluhan Boat Menjadi Korban

“Sejak tahun 1998 hingga sekarang tak kurang 40 unit boat ikan mengalami sok (kandas) di atas hamparan karang yang airnya dangkal,” papar Nasir.

Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS.COM/ ZAINUN YUSUF
Sejumlah boat ikan berlabuh di perairan laut sekitar bekas pelabuhan milik PT Juya Aceh Mining di Desa Pulau Kayu, Susoh, Abdya, Rabu (11/3/2020). Hal ini dilakukan karena boat ikan tersebut tidak bisa masuk dan ke luar dari muara sungai Pulau Kayu akibat terhalang hamparan karang. 

“Sejak tahun 1998 hingga sekarang tak kurang 40 unit boat ikan mengalami sok (kandas) di atas hamparan karang yang airnya dangkal,” papar Nasir.

Laporan Zainun Yusuf| Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE - Warga dan ratusan nelayan pemilik boat ikan di Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) berharap Pemkab Abdya melalui Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (DPUPR) dan Dinas Kelautan dan Perikarnan (DKP) setempat ,agar memprogramkan kegiatan pengerukan hamparan karang yang menutup mulut muara Pulau Kayu.  

Hamparan dengan lebar sekitar 10 meter dan panjang sekitar 50 meter ini mengakibatkan muara sangat dangkal.

Sehingga sangat berbahaya untuk masuk dan ke luar boat ikan yang berlindung di muara berair tawar itu.

Hamparan karang yang  menjadi momok sangat menakutkan bagi awak boat ikan itu, diharapkan supaya diangkat atau dikorek dengan menggunakan alat berat.

Jika permintaan ini menjadi kenyataan, maka ratusan boat ikan aman saat masuk muara untuk berlabuh dan ke luar dari muara Pulau Kayu.  

“Sudah puluhan tahun, hamparan karang di mulut muara menjadi momok sangat menakutkan awak baot saat masuk dan ke luar dari muara," kata Isren Adan, pemilik boat ikan kepada Serambinews.com, Rabu (11/3/2020).

Aceh Tamiang Resmi Berlakukan Magrib Mengaji, Diikuti Pelajar SMP & SMA, Ada Sanksi Bagi yang Absen

Nasir, pemilik boat ikan lainnya menjelaskan, untuk akses masuk dan ke luar, operator boat yang punya kemampuan atau keahlian membaca jalur antara celah karang.

Sedikit saja keliru, maka boat ikan akan kandas di atas karang yang airnya sangat dangkal.

“Sejak tahun 1998 hingga sekarang tak kurang 40 unit boat ikan mengalami sok (kandas) di atas hamparan karang yang airnya dangkal,” papar Nasir.

Di antara boat yang kandas di lokasi, sebagian tidak bisa dimanfaatkan lagi karena mengalami rusak parah dihempas ombak laut.

Sebagian lain, masih bisa dipakai, meskipun bagian badan boat mengalami kerusakan.

Peristiwa terakhir dialami  boat ikan milik Isren Adnan yang kandas (sok) saat keluar dari muara Pulau Kayu, Selasa (10/3/2020) sore.

Tak Banyak yang Tahu, Serat Putih Pisang Ternyata Punya Banyak Manfaat Bagi Kesehatan!

Boat ikan ukuran 6 GT tersebut ke luar melalui mulut kuala,  setelah proses perbaikan selama 15 hari terakhir.

Isren Adnan dan Nasir menjelaskan, muara Pulau Kayu, Susoh merupakan tempat yang paling aman bagi boat ikan nelayan untuk berlabuh atau parkir untuk menjalani perbaikan dari kerusakan.

Dikatakan aman karena muara Pulau Kayu bebas dari terpaan ombak dan terjangan angin kencang.

Selain itu, berlabuh dalam muara dengan air tawar akan memperpanjang daya tahan bagian badan boat.

Isren juga menjelasakan, di Kecamatan Susoh terdapat tidak kurang 180 unit boat ikan ukuran 6 GT dan sekitar 30 unit boat katrol.

Boat ikan tersebut, setelah melakukan aktivitas di laut sebenarnya bisa seluruhnya berlindung di muara Pulau Kayu, Susoh.

Namun, karena kondisi mulut muara sangat dangkal akibat hamparan karang, maka sebagai besar boat itu nekat berlabuh di laut lepas.

Terutama perairan laut seputaran bekas pelabuhan PT Juya Aceh Mining di Desa Pulau Kayu.

“Jika terjadi angin kencang pada malam hari, jantung kami dag-dig-dug karena sangat khawatir keselamatan boat yang diterpa angin kencang,” ungkap Nasir, salah seorang pemilik boat ikan.       

Dia kembali mengatakan, bahwa kebutuhan yang paling utama bagi awak nelayan di Susoh sekarang ini adalah pemerintah melakukan kegiatan pengerukan hamparan karang di mulut  muara Pulau Kayu.

Riski Wildayana, Mahasiswi Teknik Juga Atlet Kempo, Ini Sederet Prestasi yang Telah Diraihnya

Bila kegiatan itu terlaksana, di Kecamatan Susoh tersedia sebuah lokasi yang paling aman sebagai tempat berlabuh ratusan boat ikan.

Sedangkan kemungkinan boat ikan berlabuh di kolam labuh TPI Ujong Serangga, Susoh, menurut Isren Adnan, kolam labuh itu hanya bisa dimanfaatkan boat ikan ukuran kecil saja dalam jumlah terbatas.

Nasir juga mengaku heran terhadap pemerintah, karena sudah mengalokasikan anggaran dalam jumlah besar untuk pembangunan tanggul laut, pengaman tebing muara sungai, termasuk  pengaman tebing aliran di atas muara Pulau Kayu (Krueng Susoh).

Padahal, tanggul laut dan pengaman tebing sungai itu tidak terlalu penting atau belum begitu mendesak.

Sedangkan kegiatan pengerukan hamparan karang di mulut muara Pulau Kayu yang sudah ditunggu kurun waktu puluhan tahun, belum terwujud. (*)            

Kasus Virus Corona di Arab Saudi Bertambah Jadi 21 Orang

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved