Parmin, Peracik Kopi untuk Presiden dan Menteri Jonan, Kini Parkir di Gunung Salak
Sebuah mobil kopi parkir di sisi kanan dekat tanjakan Gunung Salak Jalan KKA dari arah Bener Meriah. Jalan tersebut menghubungkan Bener Meriah...
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jalimin
Parmin, Peracik Kopi untuk Presiden dan Menteri Jonan, Kini Parkir di Gunung Salak
Laporan Fikar W Eda | Bener Meriah
SERAMBINEWS.COM, REDELONG - Sebuah mobil kopi parkir di sisi kanan dekat tanjakan Gunung Salak Jalan KKA dari arah Bener Meriah. Jalan tersebut menghubungkan Bener Meriah -Lhokseumawe. Sesekali kabut mendekap dan dingin menyergap.
Mobil kopi adalah kedai kopi pakai mobil. Sebuah terobosan baru dalam bisnis kopi. Interiornya dibuat khusus untuk tempat peralatan mesin seduh kopi, genset, cangkir, air dan sebagainya.
Sekarang ini di Bener Meriah dan Aceh Tengah, ada 120 unit mobil kopi yang berjualan di banyak tempat di dua kabupaten bertetangga itu. Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah, penghasil kopi arabika terpenting di Indonesia, dengan luas areal 106 ribu hektare.
"Saya sekarang berjualan di tanjakan Gunung Salak," kata Parmin (45 tahun) dalam satu percakapan di arena penyelenggaraan Kenduri Kebangsaan di Sekolah Sukma Bireuen.
Parmin bersama pengusaha 15 kopi mobil dari Aceh Tengah dan Bener Meriah ikut meramaikan acara hebat yang dihadiri Presiden Joko Widodo dan sembilan menteri itu.
• Penyebaran Virus Corona belum Berdampak Pada Ekspor Kopi Arabika Gayo
• Avigan dan Klorokuin, Obat Covid-19 Dipesan Pemerintah Untuk Sembuhkan Pasien Virus Corona
• Pulang Kunker, DPRD Blora Tolak Cek Kesehatan dan Marah Pada Petugas Dinkes: Kita DPR, Bukan Teroris
Ketika Presiden Jokowi meresmikan perpanjangan landasan pacu Bandara Rembele Takengon pada 2016 lalu, Parmin lah yang ditugasi sebagai Barista Kopi (Peracik Kopi) untuk disuguhkan kepada Presiden dan Menteri Perhubungan ketika itu dijabat Ign Jonan.
"Saya tentu bangga, sebagai orang yang dipercaya meracik kopi untuk tamu penting seperti Pak Presiden dan Menteri, " ia menambahkan.
Mobil kopi milik Parmin diberi nama "Raden Bagoes Coffee." "Raden Bagoes itu, nama 'perasin' saya," kata Parmin dalam bahasa Gayo.
"Perasin" artinya nama panggilan lain kepada seseorang, di luar nama asli. Parmin lahir di Kabupaten Bener Meriah Provinsi Aceh. Menjalani pendidikan sekolah dasar sampai sekolah menengah atas di Kabupaten Aceh Tengah.
• Siapkan Obat untuk Pasien Covid-19, Jokowi Sebut Telah Pesan 5 Ribu Avigan dan 3 Juta Klorokuin
• Bima Arya Positif Corona, Gejala yang Ia Rasakan Kerap Disepelekan Banyak Orang
Jalur tempat berjualan kopi Parmin alias Raden Bagoes tadi, bukan pusat keramaian. Itu Jalan KKA yang menghubungkan Kabupaten Bener Meriah dengan Lhokseumawe. Jalur KKA itu mulai ramai sejak 2017 lalu, setelah jalannya diaspal.
Dinamakan Jalan KKA, sebab asalnya jalan itu dibangun untuk mengangkut kayu gelondong pinus mercusii dari Kabupaten Aceh Tengah -Bener Meriah ke pabrik KKA di Desa Jamuan, Kabupaten Aceh Utara.