Corona di Aceh
Atasi Virus Corona, Tim Kimia UIN Ar-Raniry Berhasil Kembangkan Hand Sanitizer Buatan Sendiri
Produk itu merupakan hasil kerja keras tim dosen dan Laboran Program Studi Kimia Fakultas Sains dan Teknologi yang dipimpin Ketua dan Sekretaris Prodi
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Masrizal | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Dalam rangka mengatasi wabah virus corona (Covid-19), Fakultas Sains dan Teknologi UIN Ar-Raniry berhasil membuat hand sanitizer sendiri.
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Dr Azhar Amsal MPd mengatakan, produk hand sanitizer itu dilabeli dengan sebutan SANITARY Hand Sanitizer.
Produk itu merupakan hasil kerja keras tim dosen dan Laboran Program Studi Kimia Fakultas Sains dan Teknologi yang dipimpin Ketua dan Sekretaris Prodi Kimia, Khairunnisa MSi dan Muhammad Ridwan Harahap MSi.
"Alasan pembuatan SANITARY Hand Sanitizer ini dikarenakan langkanya hand sanitizer di pasaran, setelah Indonesia dilanda pandemi Covid-19," kata Azhar kepada Serambinews.com, Senin (23/3/2020).

Azhar mengharapkan dengan berhasilnya produksi SANITARY Hand Sanitizer ini, minimal dapat mambantu menutupi kelangkaan hand sanitizer di pasaran.
Untuk tahapan awal penggunaan hand sanitizer akan digunakan terlebih dahulu di lingkup UIN Ar-Raniry.
"Selanjutnya, insya Allah dapat manjangkau masyarakat luas, melalui tempat-tempat umum yang sering di akses oleh masyarakat," ujar Azhar.
Ketua Prodi Kimia Fakultas Sains dan Teknologi, Khairunnisa mengatakan produksi SANITARY hand sanitizer masih terus dilakukan.
Ia menambahkan telah mendapatkan tambahan hibah bahan baku pembuatan hand sanitizer dari Dr Zulkhairi MAg, sehingga produksi hand sanitizer dapat dilanjutkan.
• Heboh! Jumlah ODP Corona di Aceh Tamiang Melonjak Drastis Capai 212 Orang
• Spanyol Ubah Pusat Konferensi di Madrid Jadi Rumah Sakit Darurat Covid-19, Terbesar di Eropa
• Sempat Catatkan 793 Kematian Harian Covid-19, Jumlah Korban Meninggal di Italia Turun 651 Sehari
Muhammad Ridwan Harahap MSi mengungkapkan kendala utama produksi hand sanitizer ini adalah kelangkaan bahan baku, bahkan harga bahan baku pembuatannya lumayan tinggi akhir-akhir ini.
Bahkan, pihak Prodi harus membeli bahan baku tersebut ke Provinsi Sumatera Utara, karena di daerah Banda Aceh sudah kehabisan stok bahan baku.
Ridwan berharap, ke depan kelangkaan bahan baku pembuatan hand sanitizer dapat teratasi sehingga pembuatan hand sanitizer dapat dilakukan dengan lebih cepat dan besar.(*)