Belasan Yacht Dicegah Masuk Aceh, Mohon Maaf Kami Sedang Tidak Terima Tamu

Kapal-kapal yang berasal dari Australia, Selandia Baru, dan beberapa negara lain, dicegah saat ingin memasuki Aceh Jaya

Editor: bakri
For Serambinews.com
Tim gabungan mengusir lima kapal yacht di laut Nagan Raya, Minggu (22/3/2020). 

Belasan kapal layar (yacth) dari sejumlah negara, sejak beberapa hari terakhir wara-wiri di perairan Aceh. Kapal-kapal yang berasal dari Australia, Selandia Baru, dan beberapa negara lain, dicegah saat ingin memasuki Aceh Jaya, Simeulue, dan Nagan Raya. Kepada warga asing itu, petugas memohon maaf tidak bisa mengizinkan mereka mendarat, karena Aceh sedang tidak menerima tamu, sebagai langkah antisipasi mencegah penyebaran wabah coronavirus.

Bermula pada, Rabu (18/3), sebanyak 10 yacht dilaporkan memasuki kawasan perairan Kabupaten Aceh Jaya. Informasi Serambi peroleh, awalnya kapal-kapal layar itu berada di perairan Kecamatan Lamno, Aceh Jaya.

Satu malam berada di laut, pada Kamis (19/3), ke-10 yacht itu merapat ke TPI Batee Roe, Desa Gampong Blang, Kecamatan Krueng Sabee. Namun, petugas yang telah menerima laporan dari masyarakat langsung mencegah para penumpang kapal itu untuk naik ke daratan.

Salah satu staf Syahbandar, Nailan yang ditemui di lokasi mengatakan, kapal tersebut berasal dari negara Selandia Baru. "Tadi ada salah satu yang turun menunjukkan dokumen mereka, dan sesuai dengan pengakuan mereka berasal dari Selandia Baru yang sedang berlibur," jelas Nailan.

Nailan juga menambahkan, para awak kapal layar itu memiliki dokumen lengkap untuk masuk ke Indonesia, termasuk surat kesehatan. Namun, para penumpang kapal-kapal itu tetap tidak diizinkan turun ke daratan, hingga mereka memilih kembali ke lautan lepas.

Simeulue

Dua hari kemudian atau pada Sabtu (21/3), giliran Kabupaten Simeulue yang disinggahi kapal-kapal layar asing. Diperkirakan, yacht-yacht yang datang ke Simeulue ini merupakan rombongan yang ditolak masuk di Aceh Jaya.

Rombongan yacht ini hendak sandar di pelabuhan Sibigo, Kecamatan Simeulue Barat, Sabtu (21/3) sore. Mendapati informasi tersebut, aparat gabungan dari unsur TNI/Polri di Kabupaten Simeulue langsung bergerak ke lokasi dan melakukan pencegahan.

Informasi Serambi peroleh dari aparat gabungan serta jajaran Muspika setempat yang tergabung dalam satgas Covid-19, terdapat tiga unit kapal layar milik warga negara asing (WNA) yang hendak sandar di pelabuhan Sibigo. Mereka langsung diminta untuk meninggalkan perairan Pulau Simeulue.

Kapolres Simeulue AKBP Agung Surya Prabowo, melalui Kapolsek Simeulue Barat, Ipda Nurdi mengatakan, kapal asing yang yang akan bersandar di Teluk Sibigo itu meninggalkan perairan setempat setelah diminta oleh Tim Satgas Corona. Ketiga kapal asing tersebut menggunakan bendera negaranya masing-masing, Amerika, Australia, dan Belanda.

Menurut Nurdi, setiap kapal memiliki dua orang penumpang laki-laki dan perempuan. Selain tiga kapal tersebut, masih ada beberapa kapal lagi namun tidak sempat lagi masuk ke dalam teluk Sibigo. "Tujuan kapal tersebut menuju Nias," ujar Ipda Nurdi.

Nagan Raya

Sehari setelahnya, atau pada Minggu (22/3) siang, rombongan yacht milik warga negara asing juga terlihat di perairan Nagan Raya. Namun, rombongan kapal ini tidak sempat merapat ke pantai, karena langsung diantisipai oleh tim gabungan dari TNI, Polri, dan nelayan di Nagan Raya.

Rombongan yacht ini terlihat sudah mendekati pantai Naga Permai. Tim gabungan di Nagan Raya, terdiri atas Kesbangpol, BPBD berkoordinasi dengan TNI, Polri dan Imigrasi Meulaboh, serta Panglima Laot Nagan Raya, langsung melakukan pencegahan.

Turut hadir Kepala Kesbangpol, Kepala BPBD, Kasat Reskrim, Danramil, dan Kapolsek. Tim menggunakan sejumlah boat mendekat ke arah rombongan yacht, guna menyampaikan dengan pengeras suara agar rombongan itu menjauh dari laut Nagan Raya. Petugas meminta maag karena saat ini Aceh sedang tidak menerima tamu sebagai antisipasi penyebaran wabah coronavirus.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved