Breaking News

Update Corona di Subulussalam

Selain Kredit Warga, Walkot Subulussalam Minta Bank Pertimbangkan Cicilan ASN Selama Corona

Wali Kota Subulussalam H Affan Alfian Bintang, SE terus berupaya untuk meringankan beban ekonomi masyarakat di daerahnya akibat wabah corona

Penulis: Khalidin | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/KHALIDIN
Wali Kota Subulussalam, Affan Alfian Bintang. 

Mengenai hal ini, lanjut Walkot umumnya lembaga perbankan maupun nonperbankan seperti leasing sudah menyiapkan sejumlah mekanisme khusus.

Dari beberapa mekanisme yang disampaikan tersebut antara lain rescheduling, relaksasi restrukturisasi dan relaksasi kebijakan kredit terdampak wabah covid-19.  Sementara Pemko Subulussalam meminta lembaga perbankan dapat meringankan  semisal menunda tagihan kredit kepada debitur selama setahun dan langkah lainnya.

Dalam hal kredit ini, Asisten Setdako Subulussalam Lidin SH menambahkan berbagai mekanisme atau solusi perbankan maupun nonperbankan.

Seperti Bank Syariah Mandiri menyatakan mensupport program pemerintah terkait keringanan debitur melalui relaksasi terhadap semua debitur yang benar-benar terdampak corona.

 Sementara Adira Finance menyiapkan langkah rekstrarisasi yakni penundaan pembayaran atau perpanjangan. Hal ini akan melihat dua kategori debitur yakni lancar dan tidak lancar.

Namun Adira menyatakan penagihan tetap turun ke lapangan oleh orang khusus tapi tetap menggunakan peraturan rekstrarisasi

 Lalu FIF Finance membuat langkah rescheduling atau meringankan pembayaran/tenor dari tiga bulan sampai setahun tergantung kondisi lapangan.

Giliran Abdya Terapkan Jam Malam, Ini Kegiatan yang Dilarang

Dalam hal ini bunga tidak bertambah. Hanya sisa pokok yang bertambah  kalau ada keterlambatan. Lalu debt colektor yang mengingatkan keterlambatan menggunakan norma tanpa kekerasan.

Sedangkan PT Bank Aceh Syariah juga menyampaikan pihaknya mengacu pada aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berupa relaksasi bagi debitur yang terdampak bukan yang positif covid-19.

Pihak BRI juga menyatakan pihaknya melakukan pendekatan persuasif dalam situasi virus corona. Namun BRI menyatakan tidak ada pemberhentian pembayaran kredit melainkan dikurangi bagi pedagang menengah kebawah seperti abang beca. Ini disebut sebagai relaksasi atau kelonggaran.

Lidin menambahkan bahwa beberapa mekanisme yang diterapkan pihak pebankan maupun nonperbankan berupa kelonggaran seperti perpanjangan pembayaran semisal setahun mejadi dua tahun.

Presiden AS Donald Trump Ragukan Data Kasus Virus Corona di China

Sejauh ini, lanjut Lidin berdasarkan informasi pihak perbankan sudah banyak para debitur atau orang yang memiliki kredit melapor menyangkut menurunnya penghasilan mereka akibat covid-19.

”Sekarang perbankan sedang mengevaluasi kalau memang benar nasabah mengalami kemerosotan akibat covid-19 ada keringanan dan mekanismenya berbeda. Kemudian kelonggaran ini hanya berlaku bagi nasabah yang selama ini aktif kalau sebelumnya memang macat maka tidak termasuk,” pungkas Lidin. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved