Update Corona di Subulussalam
Selain Kredit Warga, Walkot Subulussalam Minta Bank Pertimbangkan Cicilan ASN Selama Corona
Wali Kota Subulussalam H Affan Alfian Bintang, SE terus berupaya untuk meringankan beban ekonomi masyarakat di daerahnya akibat wabah corona
Penulis: Khalidin | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Khalidin I Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Wali Kota Subulussalam H Affan Alfian Bintang, SE terus berupaya untuk meringankan beban ekonomi masyarakat di daerahnya akibat wabah corona atau covid-19.
”Makanya kami minta harus ada langkah nyata mengenai kredit masyarakat yang usahanya terpuruk akibat wabah covid-19 ini,” kata Walkot Subulussalam, H Affan Bintang kepada Serambinews.com, Kamis (2/4/2020).
Walkot Affan Bintang mengakui dia sudah banyak dicurhati warga khususnya para pelaku usaha kecil menangah hingga abang beca yang memiliki kredit di bank.
Dikatakan, wabah corona yang melanda Indonesia termasuk Aceh berdampak hingga ke Subuussalam.
Akibatnya selama tiga pekan terakhir ini kondisi ekonomi masyarakat di Subulussalam terseok menyusul imbauan untuk jaga jarak serta berdiam di rumah.
• ASN Aceh Tamiang Sepakat Sisihkan Tunjangan Penghasilan Pegawai untuk Penanggulangan Corona
Mengenai kondisi ekonomi masyarakat Walkot Affan Bintang sangat memahami mengingat dia juga pelaku usaha dan pernah merasakan pahitnya memiliki kredit di bank.
Lantaran itu, Walkot Affan Bintang meminta agar semua lembaga perbankan di Subulussalam termasuk nonperbankan seperti leasing memberikan langkah konkrit dalam penyelesaian kredit rakyat yang terganggu pembayarannya.
Dalam hal ini Pemko Subulussalam telah memanggil semua pimpinan perbankan hingga nonperbankan.
Tapi, kata Walkot Affan Bintang selaku kepala daerah dia ingin semua lembaga perbankan dan nonperbankan melakukan langkah-langkah perlindungan bagi debiturnya.
Bukan hanya untuk masyarakat pelaku usaha, Walkot Affan Bintang juga meminta adanya kebijakan dari Bank Aceh Syariah mengenai kredit para Aparatur Sipil Negara (ASN).
Sebab, kata Walkot Affan Bintang himpitan ekonomi akibat dampak corona ini menghantam semua pihak termasuk para ASN.
Apalagi, sebagian besar ASN dipastikan memiliki utang atau kredit bank khususnya Bank Aceh Syariah.
Dengan kondisi wabah corona saat ini semua dibatasi termasuk aktivitas ASN sehingga pendapatan mereka turut terganggu.
• 399.747 Penduduk Aceh Sudah Lapor Sensus Penduduk Online, Jadwal Pelaporan Diperpanjang
Seperti diberitakan, para Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Subulussalam meminta adanya kebijakan keringanan cicilan kredit mereka di PT Bank Aceh Syariah selama masa virus corona atau covid-19.
”Kami ASN juga berharap adanya kebijakan keringanan cicilan kredit selama masa corona,” kata salah seorang ASN kepada Serambinews.com, Rabu (1/4/2020).
Permintaan keringanan cicilan atau penundaan kredit di bank ini dengan alasan ASN juga terdampak dalam wabah corona.
Sebab, tidak semua ASN memiliki penghasilan besar lantaran tak sedikit gajinya sudah diborohkan ke bank. Sehingga sisa gaji yang diterima ASN sebagian kecil tinggal sedikit.
Selama ini, kata ASN untuk menutupi kekurangan pendapatan para ASN mengandalkan pendapatan lain seperti TC, SPPD dan honor-honor kegiatan.
Sementara saat ini SPPD, honor tidak lagi ada akibat dampak corona. Lantaran itu, para ASN bermohon adanya kebijakan pihak perbankan untuk mengambil kebijakan meringankan cicilan kredit mereka.
Sementara Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan (Ekobang) Setdako Subulussalam Lidin SH yang dikonfirmasi mengatakan sudah menanyakan masalah ini kepada pihak PT Bank Aceh Syariah.
Namun jawaban dari dua bank yakni Bank Aceh Syariah dan PT BRI Subulussalam sejauh ini lembaga tersebut belum mendapat petunjuk teknis dari pusat terkait kredit ASN.
• Gelar Rapat Online, Walkot Subulussalam Ajak Camat dan Kades Gotong Royong Tangani Covid-19
Perbankan baru menerima sejumlah mekanisme terkait kredit UKM dan pembiayaan lain dengan berbagai opsi.
Kendati demikian, Pemko Subulussalam lanjut Lidin meminta adanya kebijakan pihak perbankan untuk membantu para ASN yang memang secara otomatis ikut terdampak virus corona.
Lidin mengakui banyak ASN sudah menggadaikan gajinya ke bank. Nah dalam posisi bencana saat ini diakui jika para ASN mengalami kesulitan dalam kebutuhan hidup.
”Kita tetap berharap agar pihak perbankan dapat mengambil kebijakan untuk para ASN yang memiliki cicilan kredit misalnya penundaan pembayaran selama wabah corona,” ujar Lidin.
Tiga hari lalu sebenarnya Wali Kota Subulussalam H Affan Alfian Bintang SE sudah mengambil sejumlah langkah strategis menghadapi wabah virus corona atau Covid-19 termasuk gejolak ekonomi berupa kedit usaha.
”Mengenai kredit masyarakat kami sudah memanggil semua lembaga perbankan da nonperbankan di Subulussalam mencari solusinya,” ujar Wali Kota Subulussalam, H Affan Alfian Bintang SE dalam konferensi pers yang digelar, Selasa (31/3/2020) di Posko Induk Penanganan Corona Kota Subulussalam.
Dalam pertemuan dengan lembaga perbankan dan nonperbankan, kata Walkot Affan Bintang dia menyampaikan sejumlah keluhan masyarakat pelaku usaha terkait kredit mereka.
• Wali Kota Subulussalam Instruksikan Pabrik Sawit Tetap Beroperasi, Agar Ekonomi Rakyat tak Anjlok
Sebab ibauan social distancing yang membuat sejumlah besar masyarakat mengurangi kegiatan di luar rumah, memberikan tekanan kepada UMKM yang mayoritas masih menjalankan usaha secara konvensional lewat jual-beli tatap muka.
Mengenai hal ini, lanjut Walkot umumnya lembaga perbankan maupun nonperbankan seperti leasing sudah menyiapkan sejumlah mekanisme khusus.
Dari beberapa mekanisme yang disampaikan tersebut antara lain rescheduling, relaksasi restrukturisasi dan relaksasi kebijakan kredit terdampak wabah covid-19. Sementara Pemko Subulussalam meminta lembaga perbankan dapat meringankan semisal menunda tagihan kredit kepada debitur selama setahun dan langkah lainnya.
Dalam hal kredit ini, Asisten Setdako Subulussalam Lidin SH menambahkan berbagai mekanisme atau solusi perbankan maupun nonperbankan.
Seperti Bank Syariah Mandiri menyatakan mensupport program pemerintah terkait keringanan debitur melalui relaksasi terhadap semua debitur yang benar-benar terdampak corona.
Sementara Adira Finance menyiapkan langkah rekstrarisasi yakni penundaan pembayaran atau perpanjangan. Hal ini akan melihat dua kategori debitur yakni lancar dan tidak lancar.
Namun Adira menyatakan penagihan tetap turun ke lapangan oleh orang khusus tapi tetap menggunakan peraturan rekstrarisasi
Lalu FIF Finance membuat langkah rescheduling atau meringankan pembayaran/tenor dari tiga bulan sampai setahun tergantung kondisi lapangan.
• Giliran Abdya Terapkan Jam Malam, Ini Kegiatan yang Dilarang
Dalam hal ini bunga tidak bertambah. Hanya sisa pokok yang bertambah kalau ada keterlambatan. Lalu debt colektor yang mengingatkan keterlambatan menggunakan norma tanpa kekerasan.
Sedangkan PT Bank Aceh Syariah juga menyampaikan pihaknya mengacu pada aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berupa relaksasi bagi debitur yang terdampak bukan yang positif covid-19.
Pihak BRI juga menyatakan pihaknya melakukan pendekatan persuasif dalam situasi virus corona. Namun BRI menyatakan tidak ada pemberhentian pembayaran kredit melainkan dikurangi bagi pedagang menengah kebawah seperti abang beca. Ini disebut sebagai relaksasi atau kelonggaran.
Lidin menambahkan bahwa beberapa mekanisme yang diterapkan pihak pebankan maupun nonperbankan berupa kelonggaran seperti perpanjangan pembayaran semisal setahun mejadi dua tahun.
• Presiden AS Donald Trump Ragukan Data Kasus Virus Corona di China
Sejauh ini, lanjut Lidin berdasarkan informasi pihak perbankan sudah banyak para debitur atau orang yang memiliki kredit melapor menyangkut menurunnya penghasilan mereka akibat covid-19.
”Sekarang perbankan sedang mengevaluasi kalau memang benar nasabah mengalami kemerosotan akibat covid-19 ada keringanan dan mekanismenya berbeda. Kemudian kelonggaran ini hanya berlaku bagi nasabah yang selama ini aktif kalau sebelumnya memang macat maka tidak termasuk,” pungkas Lidin. (*)