Update Corona di Aceh Besar
Cegah Virus Corona, Pemuda dan Mahasiswa Aceh Minta Bandara SIM Ditutup, Ini Penjelasan Danlanud
Organisasi kepemudaan, dari DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Aceh, beserta beberapa aliansi mahasiswa di Aceh, meminta operasional...
Penulis: Misran Asri | Editor: Jalimin
Laporan Misran Asri | Aceh Besar
SERAMBINEWS.COM, JANTHO - Organisasi kepemudaan, dari DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Aceh, beserta beberapa aliansi mahasiswa di Aceh, meminta operasional Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Blangbintang, Aceh Besar, sementara waktu ditutup, agar penyebaran virus corona (Covid-19) di Aceh dapat ditekan.
Pengharapan tersebut disampaikan para pengurus DPD KNPI dan perwakilan aliansi mahasiswa Aceh dalam pertemuan dengan pihak PT Angkasa Pura II dan SIM International Airport Community, Jumat (3/4/2020).
Pertemuan yang dihadiri Danlanud SIM, Kolonel Pnb Hendro Arief Herianto SSos serta Executive General Manager, Bandar Udara Internasional SIM, PT Angkasa Pura II, Indra Gunawan itu dipusatkan di lobi Kantor PT Angkasa Pura II Bandar Udara SIM Blangbintang.
Danlanud SIM, Kolonel Pnb Hendro Arief Herianto SSos dalam pemaparannya mengungkapkan penutupan atau pemberhentian sementara operasional Bandara Internasional SIM, merupakan wewenang Pemerintah Pusat, dalam hal itu Kemenhub RI.
Lalu, untuk penutupan atau pemberhentian sementara operasional Bandara Internasional SIM, juga harus banyak aspek yang dipertimbangkan, baik aspek mikro maupun makro. Kemudian aspek manfaat serta mudharatnya, di samping harus diperhatikan level taktis maupun strategisnya.
Di samping itu bandar udara merupakan objek vital nasional yang harus dipertimbangkan kelangsungan operasionalnya, kata Danlanud SIM ini.
• Korea Utara Klaim Bebas Corona, Jenderal AS tak Percaya, Pembelot Sebut Banyak Kematian di Sana
• Mawardi Ali : Warung Kopi Silahkan Buka, Tapi Hanya Layani Take Away
• Sebelum Meninggal, Pria Lansia Ini Mengaku Dibuang oleh Anak-anaknya
“Secara umum dalam penanganan dan penanggulangan Covid-19, Bandara SIM sudah mengikuti standard WHO dan lebih aman, bila dibandingkan dengan penanganan yang dilakukan di pelabuhan maupun terminal bus, baik itu penanganan secara manual maupun otomatis,” sebut Danlanud SIM.
Selain itu, lanjut Kolone Pnb Hendro, terkait pencegahan penyebaran Covid-19 ini, instansi dan lembaga terkait yang ada di Bandara SIM juga sudah menerapkan semua aturan-aturan, seperti scan menggunakan thermo scan kepada setiap penumpang yang baru tiba melalui Bandara SIM.
Apabila ada penumpang yang suhu tubuhnya lebih dari 37°C, maka penumpang tersebut langsung diamankan petugas Karantina Kesehat Pelabuhan (KKP) yang bertugas di bandara, sebut Kolonel Pnb Hendro. Hal lainnya, saran Danlanud SIM ini, untuk mengurangi melihat media sosial.
Sementara itu Executive General Manager, Bandar Udara Internasional SIM PT Angkasa Pura II, Indra Gunawan, menerangkan saat ini operasional Bandara SIM sudah menurun dibandingkan beberapa bulan lalu sebutnya, dari sekitar 28 penerbangan sehari, saat ini hanya tinggal 5 penerbangan saja, berikut jumlah penumpang sebelumnya mencapai 2.800 orang per hari, kini hanya tinggal sekitar 400 orang per hari.
• Haji Uma Minta Mendes Atur Jelas dan Menyeluruh Aturan Pengalihan Dana Desa untuk Corona
Bahkan sebut Indra, sudah ada maskapai yang sudah menghentikan sementara operasional penerbangannya ke Aceh, yakni Air Asia dan Firefly untuk jalur penerbangan internasional.
“Banyak pertimbangan yang harus dipertimbangkan untuk menutup atau menghentikan sementara operasional bandara, salah satunya dari sisi kemanusiaan. Lalu Bandara Internasional SIM merupakan bandara internasional, selain sebagai pelayanan juga sebagai alternate aerodrome yang melayani penerbangan domestik maupun internasional yang mengalami emergency,” sebutnya.
Ia pun menjelaskan bahwa kewenangan buka tutup sebuah bandara tersebut menjadi sebuah kewenangan penuh Menteri Perhubungan RI. Pun demikian ungkapnya, terkait dengan surat dari Bupati Aceh Besar kepada Menhub RI, sampai dengan saat ini masih belum ada jawaban, di samping pihaknya juga akan terus memonitor perkembangannya.
Lalu, lanjut Indra, terkait adanya surat edaran dari Plt Gubernur Aceh berkaitan dengan pembatasan jam malam, pihaknya dari pihak Bandara Internasional SIM sudah mengusulkan kepada Kemenhub RI untuk melakukan pengurangan jam operasi atau operating hours di Bandara SIM yang sebelumnya mulai pukul 06.00 sampai 22.00 WIB, diusulkan menjadi mulai pukul 08.00 sampai 18.00 WIB.