Berita Aceh Tengah

Nyaris Tidak Ada Pembeli Kopi Arabika Gayo, Ini yang Akan Dilakukan Pemkab Aceh Tengah

Bagaimana tidak, komoditas unggulan itu bukan hanya anjlok, tetapi nyaris tidak ada pembeli. Pedagang pengumpul ogah membeli.

Penulis: Mahyadi | Editor: Said Kamaruzzaman
SERAMBI/BUDI FATRIA
Petani memetik kopi arabika Gayo di Kampung Jamur Ujung, Kecematan Wih Pesam, Bener Meriah, Rabu (23/10/2019). 

Laporan Mahyadi | Takengon

SERAMBINEWS.COM, TAKENGON - Penyebaran virus corona (Covid-19) di berbagai belahan dunia ternyata memberikan dampak negatif terhadap harga kopi arabika Gayo.

Bagaimana tidak, komoditas unggulan itu bukan hanya anjlok, tetapi nyaris tidak ada pembeli.
Pedagang pengumpul ogah membeli, karena tidak tahu harus menjual ke mana. Di sisi lain, 90 persen warga setempat menggantungkan nasibnya pada sektor ini.

“Hari ke hari, harga kopi turun drastis. Bahkan harganya saat ini sudah sangat memprihatinkan,” kata salah seorang pelaku bisnis kopi arabika Gayo, Armiyadi kepada Serambinews.com, Kamis (9/4/2020).

44,160 Ton Kopi Gayo Terancam tidak Dibeli Buyer, DPRK Bener Meriah Desak Realokasi Anggaran  

Bupati Sarkawi: Isu Virus Corona, Pengumpul Jangan Permainkan Harga Kopi Gayo

Penyebaran Virus Corona belum Berdampak Pada Ekspor Kopi Arabika Gayo

Sebagai contoh, kata Armiyadi, untuk harga kopi kategori asalan sebelum terjadinya penyebaran virus corona sekira Rp 60 ribu per kilogram. Kini, harga tersebut berangsur turun menjadi Rp 58 ribu, Rp 52 ribu, Rp 48 ribu, hingga menyentuh harga Rp 41 ribu. “Untuk harga gelondong atau biji merah, di daerah pinggiran ada yang sudah mencapai Rp 6 ribu per bambu,” rinci Armiyadi.

Dia menjelaskan, selain harga kopi turun, sebagian pedagang tidak mau membeli karena tidak tahu hendak menjual kemana. Begitu juga dengan beberapa koperasi eksportir, untuk sementara telah membatasi pembelian kopi arabika Gayo. “Saat ini kontrak pengiriman kopi juga tidak ada. Semestinya di bulan April ini ada pengiriman, tetapi buyer meminta menunda sampai bulan Juni dan Juli,” jelasnya.

Menurut Armiyadi, anjloknya harga kopi karena terjadinya hambatan mulai dari hulu hingga ke hilir sejak merebaknya virus corona. Untuk sementara, banyak cafe-cafe di negara tujuan ekspor kopi arabika Gayo yang tutup, sehingga terjadi penurunan permintaan. “Jika ekspor berkurang, tentu eskportir juga mengurangi pembelian. Begitu juga pedagang pengumpul, tidak berani membeli karena mau dijual kemana,” tutur Armiyadi.

Sarkawi Tagih Insentif Ekspor Kopi ke Pusat  

Harga Kopi Arabika Bergerak Naik  

Anjloknya harga kopi praktis mengancam perekonomian masyarakat di Kabupaten Aceh Tengah. Pasalnya, hampir 90 persen warga di daerah berhawa sejuk itu berprofesi sebagai petani kopi. Ketua DPRK Aceh Tengah, Arwin Mega, kepada Serambi, Jumat (20/4/2020), menyebutkan, persoalan harga kopi Arabika Gayo harus segera dicari solusi, karena penghasilan utama masyarakat. “Kita menyadari bahwa anjloknya harga kopi memang karena adanya wabah corona. Meski begitu, harus ada segera solusinya,” kata Arwin Mega.

Arwin Mega menambahkan, pihaknya akan mendorong pemerintah setempat untuk mencari formula terbaik mengatasi persoalan yang berkaitan dengan nasib para petani kopi. “Kita tahu bahwa hampir 90 persen lebih warga kita merupakan petani kopi. Tentu dampaknya secara ekonomi akan sangat besar. Untuk itu kita tidak bisa diam, harus cari cara,” jelasnya.

Diakui Ketua DPRK Aceh Tengah ini bahwa pemerintah sedang fokus terhadap pencegahan penyebaran virus corona. Meski begitu, masalah ekonomi juga harus menjadi perhatian. “Jadi, harus sejalan. Bagaimana penyebaran virus corona bisa diantisipasi serta ekonomi juga tetap baik. Apakah itu dengan cara memfungsikan resi gudang atau ada upaya lain,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Kabupaten Aceh Tengah Joharsyah menyebutkan, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan pertemuan dengan semua stakeholder terkait harga kopi. “Nanti hari Senin kita akan lakukan pertemuan dengan para petani, eksportir kopi, serta anggota dewan untuk membahas masalah ini,” kata Joharsyah. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved