Citizen Reporter

Tradisi Meujalateh dan Tungkat Bulee Jok, Cara Unik Warga Woyla Aceh Barat Usir Virus Corona 

Masyarakat Aceh sejak zaman dahulu sudah punya tradisi mencegah masuknya wabah penyakit ke kampung mereka.

Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM/Handover
Kolase foto Mustafa Ali Woyla dan anak-anak Ie Itam Baroh, Woyla, Aceh Barat, ikut dalam tradisi meujalateh. 

Artinya, dalam pemahaman penulis, kegiatan ini akan meningkatkan imunitas warga.

Secara medis, imun yang kuat dapat membunuh virus corona yang belum ditemukan vaksinnya itu.

Penulis juga pernah membaca sebuah artikel tentang pengakuan sejumlah staf RSUD Sulawesi Barat mengenai perkembangan kesehatan pasien yang rajin mengaji dan salat lima waktu selama dirawat di ruang isolasi.

Pasien ini semakin hari kondisi kesehatannya semakin membaik, hingga statusnya yang dulunya positif menjadi negatif.

Kabar Baik, Hasil Rapid Test ke-2 PDP Corona di Aceh Singkil Negatif, Statusnya Dicabut

Kuliah Daring, UTU Subsidi Kuota Internet untuk Mahasiswa

Melanggar Protokol Mediskah?

Memang, sekilas kegiatan membaca Isim Ya Latif ini sedikit tidak sesuai dengan protokol medis pencegahan corona.

Tapi jika itu di daerah kota atau di tempat keramaian lainnya.

Namun jika di daerah pedalaman dan tanpa pendatang dari luar, Insya Allah masih aman terkendali.

Khusus Woyla Induk dan Woyla Raya, walaupun tidak dipastikan secara medis, tapi kami melihat para jamaah meujalateh tidak ada yang tertular.

Karena jumlah penduduk tidak padat, sehingga bisa dengan mudah dipantau.

Semua warga saling kenal, terjangkau, dan terpantau gerak-geriknya.

Pun ada beberapa orang perantau yang pulang dari luar, baik pelajar, mahasiswa, atau pekerja luar kota, mereka dengan sadar tidak ikut serta dalam keramaian jamaah Jalateh tersebut.

Kita berharap, dengan usaha maksimal, serta berdoa, semoga Allah Swt cepat selesaikan wabah ini sebelum masuk Bulan Suci Ramadan 1441 Hijriah. Amin ya Rabbal Alamin.(*)

*) Penulis adalah Tenaga ahli  DPR RI, Alumni Dayah Budi Lamno Jaya, Alumni TBA IAIN Ar Raniry, dan Relawan Peduli Wuhan, Sekarang menetap di Jakarta. HP/WA: 081360017706

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved