Update Corona di Aceh

Dampak Corona, Ratusan Pekerja di Aceh Sudah Dirumahkan, TUCC & ABA Audiensi ke Disnaker Mobduk Aceh

Pertemuan ini berlangsung di Aula Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk (Disnaker Mobduk) Aceh, Banda Aceh, Senin (13/4/2020).

Penulis: Mursal Ismail | Editor: Mursal Ismail
FOR SERAMBINEWS.COM
Pengurus Trade Union Care Center (TUCC) dan Aliansi Buruh Aceh (ABA) seusai melakukan audiensi dengan pihak Disnaker Mobduk Aceh di Aula Disnaker Mobduk Aceh, Banda Aceh, Senin (13/4/2020). 

"Karena kondisi pekerja di perkebunan sawit masih bekerja seperti biasa, sehingga tentu rentan terhadap penularan Covid-19, jika tidak difasilitasi," kata M Arnif.

Dalam penutup rapat tersebut, TUCC menyampaikan agar informasi bagi pekerja di seluruh Aceh harus benar-benar dapat disebarkan melalui media massa.

Karyawan Hotel Dirumahkan 

Seperti diberitakan Harian Serambi kemarin, pandemi virus corona yang sedang mewabah dunia, sudah berdampak besar terhadap semua sektor pekerjaan.

Termasuk semua perusahaan perhotelan di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar yang berimbas cukup besar.

Tidak kurang 1.000 karyawan hotel serta puluhan bidang pekerjaan lainnya yang terdampak penyebaran virus corona tersebut mulai merumahkan pekerja serta karyawannya.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh, Ir Iskandar Syukri MM MT yang dihubungi Serambi, Minggu (12/4/2020) mengatakan, hampir semua perusahaan perhotelan, wisma serta usaha lainnya, termasuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merumahkan pekerja dan karyawannya.

Kondisi tersebut dirasakan langsung dampaknya seiring mewabahnya virus corona di Indonesia, khususnya Aceh.

Menurutnya, hampir semua hotel-hotel dan wisma di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar merumahkan karyawannya.

Karena itu, lanjut Iskandar, pihaknya menaruh harapan besar agar semua pihak, mulai pimpinan hotel dan wisma serta usaha lainnya, termasuk UMKM diminta segera melaporkan jumlah karyawan dari masing-masing bidang pekerjaan itu yang dirumahkan.

Hal dimaksud, lanjut Kadis Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Aceh ini untuk memudahkan pihaknya melakukan pendataan pekerja yang sudah menganggur.

"Rencana kami besok (hari ini-red) akan menggelar rapat dengan asosiasi pekerja dan pengurus Trade Union Care Center (TUCC), membahas terkait pekerja atau karyawan yang di PHK dan dirumahkan," ujar Iskandar.

"Diperkirakan lebih kurang sudah 1.000 pekerja dan karyawan hotel, serta bidang pekerjaan lainnya yang dirumahkan.

Belum lagi yang informal, seperti pekerja harian, yang terdampak akibat banyak pekerjaan proyek yang terhenti sementara," sebutnya.

Belum lagi, pekerja di sektor informal yang pekerjaannya terancam dibatalkan.

Pasalnya karena kebutuhan refocusing anggaran lebih diarahkan ke pencegahan penularan Covid-19.

Hal ini sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Tahun 2020. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved