Viral Medsos
Kalung “Virus Shut Out” Mulai Ramai di Aceh, Benarkah Dapat Cegah Corona? Begini Penjelasan Ahli
Di tingkat nasional, produk tersebut ramai diperbincangkan di media sosial sejak akhir Maret 2020 lalu.
Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
Sebab, disinfektan mengandung komposisi zat kimia yang diperuntukkan membersihkan, menghambat, dan membunuh kuman atau virus di permukaan benda mati.
"Klorin adalah senyawa yang digunakan untuk sterilisasi mulai dari sterilisasi air hingga kolam renang. Klorin bisa menjadi racun pada manusia dan tergantung dari kadar tersebut," kata dia.
• Miftah, Atlet yang Didiskualifikasi Karena Tolak Buka Jilbab, Lelang Baju Judo untuk Korban Covid-19
Iritasi Saluran Pernapasan
Terkait kadar yang ada pada klorin, Haekal menjelaskan, klorin dengan kadar rendah akan menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan, menimbulkan batuk, dan nyeri tenggorokan.
Tak hanya itu, klorin dengan kadar rendah juga dapat menyebabkan iritasi kulit dan mata, berupa mata merah dan gatal-gatal.
Sementara itu, disinfektan dengan kadar klorin yang tinggi dapat menyebabkan sesak napas akibat gangguan pasokan oksigen ke paru-paru karena penyempitan otot brokus.
"Dan pada kadar yang lebih tinggi dapat mengikis lapisan kulit dan cairan mata, sehingga menyebabkan penyakit yang lebih serius," lanjut dia.
Kendati demikian, ia tidak menganjurkan masyarakat untuk menggunakan kalung tersebut.
"Meskipun mungkin kadar klorin yang digunakan di dalam kalung tersebut tergolong rendah, tetapi bila digunakan terus-menerus, maka akan terjadi efek akibat akumulasi paparan zat tersebut kepada tubuh," imbuh dia.(*)