Breaking News

Hikmah Ramadhan

Penentuan Puasa dengan Hisab dan Rukyat, Ini Sejarah Panjangnya

Sama halnya dengan mengetahui kapan masuknya puasa Ramadhan 1441 H, para ahli menggunakan dua metode tersebut.

Editor: Ansari Hasyim
Tribunnews.com
Ilustrasi Puasa 

Ia meriwayatkan dengan detail asal usul almanak ini. Sebuah laporan yang diotoritaskan kepada Ibnu Abbas menyatakan bahwa, ketika Nabi saw tiba di Madinah, memang belum ada sistem almanak.

Masyarakat mulai menggunakannya sekitar 1 atau 2 bulan sesudah kedatangannya. Kebiasaan ini diteruskan sampai Nabi saw wafat.

Berlanjut pada masa sahabat, perkembangan hisab dalam hal penanggalan mendapat saran yang mendukung dalam penyempurnaan ketika Gubernur Irak, Musa Al-Asy Ari mengirim surat kepada Umar Bin Khattab yang menjabat Khalifah.

Surat tersebut merekomendasikan diberikannya angka tahun pada penanggalan hijriyah. Umar pun menanggapi dan menyetujui serta terpilih beberapa orang sebagai panitianya (Umar, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Abdurahhamna bin Auf, Sa‟ad bin Abi Waqas, Talhah bin Ubaidillah, dan Zubaer bin Awwam).

16 Penanggalan Hijriyah yang dicetuskan oleh sahabat Umar bin Khattab menjadi pedoman pertama hisab urfi saat itu.

Pada masa Umayah, Khalid bin Yazid bin Muawiyah bin Abi Sufyan (85 H/704 M) yang menjabat sebagai khalifah bani Umayah waktu itu sebagai tanda dimulainya peradaban ilmu falak (astronomi).

Namun dalam perkembangan hisabnya, mereka masih fokus dalam penerjemahan buku-buku astronomi bangsa Yunani.

Pada masa Abbasiyah hisab berkembang pesat daripada sebelumnya. Mereka sudah menggunakannya untuk menentukan waktu ibadah umat Islam (salat, puasa, arah kiblat, dan juga musim). (Serambinews.com/Syamsul Azman)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved