Virus Corona
Kisah Sedih Seorang Anak yang Kehilangan Ibu dan Neneknya karena Corona, Ayahnya Juga Dirawat di RS
Seorang anak laki-laki di Inggris kehilangan ibu dan neneknya yang meninggal karena Covid-19.
Seorang anak laki-laki di Inggris kehilangan ibu dan neneknya yang meninggal karena Covid-19.
SERAMBINEWS.COM- Wabah virus corona terjadi menyerang siapa saja dan menyisakan kepiluan.
Seperti dialami satu keluarga ini. Derita seorang anak yang terimbas virus mematikan ini.
Virus corona atau covid-19 nyaris merenggut satu keluarga di London Inggris.
Seorang anak laki-laki di Inggris kehilangan ibu dan neneknya yang meninggal karena Covid-19.
Ayahnya juga sedang berjuang sembuh dari virus corona di rumah sakit.
Dilansir dari The Independent, penggalangan dana telah dilakukan untuk membantu meringankan dampak keluarga tersebut.
Dana lebih dari 14.000 poundsterling (Rp 270 juta) pun telah terkumpul.
• Ruas Jalan Menuju Kecamatan Tripe Jaya, Gayo Lues Tertimbun Longsor, Ini Jalur Alternatif Lain
• Pemkab Aceh Utara Minta Warga Tetap Jaga Jarak Saat Hari Meugang
• Ini Penjelasan Mantan Keuchik Soal Telantarnya Pembangunan Rumah dan Meunasah
Julianne Cadby (49) seorang karyawati NHS (National Health Service), meninggal pada Rabu (15/4/2020) setelah dinyatakan positif Covid-19, 4 hari setelah ibunya juga menjadi korban virus corona.
Putranya yang berusia 7 tahun, Evan, sedang dirawat oleh anggota keluarga dan teman-teman Nyonya Cadby yang telah menyiapkan halaman penggalangan dana untuk Evan.
"Aku dan semua teman Julianne dari Tahun ke-2 St. Bernadettes ingin membantu keluarga ini sebanyak yang kami bisa, dan meminta Anda merogoh kocek sedalam mungkin untuk keluarga tercinta ini yang telah banyak kehilangan," tulis Natalie Lloyd-Hughes yang mengatur pengumpulan dana di JustGiving.
"Kepada keluarga dan teman-teman Julianne dan Chris, kami mengucapkan belasungkawa kami yang terdalam dan mendoakan Anda di saat yang menyedihkan ini."
Donasi tersebut telah mengumpulkan dana 14.290 poundsterling (Rp 276,1 juta) hingga pukul 14.00 waktu setempat pada Sabtu (18/4/2020).
Padahal, targetnya hanya 1.000 poundsterling (Rp 19,3 juta).
Cadby adalah manajer bisnis di unit Layanan Kesehatan Mental Anak dan Remaja untuk Cardiff dan Dewan Kesehatan Universitas Yale, tempatnya bekerja selama 30 tahun.