Berita Aceh Malaysia

Dua Mahasiswi Malaysia di Aceh yang Positif Corona Jarang ke Luar Rumah, Kronologi Perjalanan Mereka

Di antara informasi yang beredar terkait dua mahasiswi ini adalah mereka tipikal mahasiswi yang senang berdiam di rumah alias tidak suka jalan-jalan.

Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
Malaysiakini.com
Suasana di sekitar counter imigrasi di Kuala Lumpur International Airport (KLIA) Malaysia. 

SERAMBINEWS.COM, KUALA LUMPUR - Kabar adanya dua mahasiswa Malaysia di Aceh yang terdeteksi positif virus corona atau Covid-19 setelah tiba di negara mereka dua hari lalu, mengejutkan publik Aceh.

Amatan Serambinews.com, kabar adanya dua (sebelumnya disebut tiga)  mahasiswa asal Malaysia yang positif corona, beredar cepat melalui grup-grup WhatsApp.

Selain dua mahasiswi, pihak Kemenkes Malaysia juga mendeteksi satu pelancong yang baru pulang dari Aceh positif corona.

Di antara informasi yang beredar terkait dua mahasiswi ini adalah mereka tipikal mahasiswi yang senang berdiam di rumah alias tidak suka jalan-jalan.

Sehingga muncul dugaan, kedua mahasiswi ini terinfeksi saat dalam perjalanan pulang dengan pesawat udara dari Banda Aceh – Kualanamu – Kuala Lumpur.

Beredar pula kronologi perjalanan pulang kedua mahasiswi tersebut.

Berikut salah satu informasi yang beredar melalui pesan WhatsApp

"Nama pelajar yang disahkan positif:

1. N A binti MY (UIN Ar-Raniry)

2. N I binti MF (UIN-Ar-Raniry)

Kronologi Perjalanan:

1. Dari Banda Aceh mereka menggunakan pesawat Lion pada 16 April 2020, hari Kamis

2. Mereka tiba di KNO di Medan jam 10.30 WIB. Dan berangkat ke KLIA jam 15.40 WIB. Mereka stay transit 4 jam di KNO

3. Sepanjang perjalanan pulang tiada simptom-simptom pada pelajar tersebut sehingga sampai di pusat karantina Malaysia di Malaka

4. 17 April 2020 (Jum'at) -mahasiswa tersebut mengikuti uji swab di pusat kuarantin iaitu di Hotel di Melaka.

5. 19 April 2020 (Ahad) - Kesemua mahasiswa dihubungi dan hasil ujian swab tersebut disahkan positif oleh pihak Kementerian Kesihatan Malaysia (KKM) dan dihantar ke Hospital Melaka.”

Tiga Mahasiswa Malaysia yang Baru Tiba dari Aceh Positif Corona

Poin nomor 3 dari pesan tersebut, yakni tidak ada simptom (gejala) selama perjalanan pulang, adalah yang banyak dibahas di grup-grup WA.

Ketua Persatuan Kebangsaaan Pelajar Malaysia di Indonesia (PKPMI) Aceh, Muhammad Syafiq bin Ismail yang dikonfirmasi Serambinews.com melalui pesan WhatsApp, Senin (19/4/2020) pagi, membenarkan bahwa kedua mahasiswi itu tidak menunjukkan gejala sakit selama dalam perjalanan pulang.

“Ya, mereka memang gk ada gejala sehingga sampai di Malaysia,” tulis Muhammad Syafiq menjawab Serambinews.com.

“Mereka juga memang jarang keluar rumah,” kata Syafiq menjawab pertanyaan lainnya.

Diberitakan sebelumnya, Kementerian Kesehatan Malaysia (MOH), Minggu (19/4/2020) mengumumkan tiga mahasiswa Malaysia yang kuliah di Aceh terdeteksi terinfeksi virus corona atau Covid-19.

Mereka terdeteksi saat pemeriksaan di Bandara Internasional Kuala Lumpur atau Kuala Lumpur International Airport (KLIA), 16 April 2020.

Ketua Persatuan Kebangsaaan Pelajar Malaysia di Indonesia (PKPMI) Aceh, Muhammad Syafiq bin Ismail yang dihubungi Serambinews.com via panggilan WhatsApp meluruskan informasi tersebut.

Menurutnya, dari tiga warga Malaysia dari Aceh yang positif corona, dua di antaranya adalah mahasiswi UIN Ar-Raniry.

“Satu lagi saya tak pasti, mungkin pelancong,” kata Muhammad Syafiq.

Laboratorium Wuhan Ternyata Sempat Musnahkan Sampel Virus, Diyakini Simpan 1.500 Virus Mematikan

PDP Corona Baru Pulang dari Jakarta Kabur dari Ruang Isolasi Rumah Sakit, Aksinya Dibantu Sang Istri

Perantau Abdya yang Pulang dari Malaysia Hindari Pemeriksaan Pos, Begini Modusnya Mengelabui Petugas

Muhammad Syafiq mengatakan, sebelum wabah corona menyerang dunia, terdapat sekitar 400-an mahasiswa dan santri asal Malaysia yang menuntut ilmu di Aceh.

Lebih dari setengah di antaranya adalah mahasiswa UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

Sebagian lainnya adalah santri di Dayah Mudi Samalanga, Dayah Uleetiti Aceh Besar, Dayah Lam Ateuk, dan berbagai dayah lainnya di Aceh.

Ratusan mahasiswa Malaysia ini telah dipulangkan ke negeri asalnya dalam 3 gelombang.

Sementara gelombang terakhir, yaitu gelombang keempat dijadwalkan tiba di Malaysia tanggal 20 April 2020 besok.

“Saat ini mereka sudah ada di Batam, besok (hari ini) akan pulang ke Malaysia,” kata Muhammad Syafiq bin Ismail.

Dia mengatakan, seluruh atau keempat rombongan yang pulang dari Aceh dikarantina di sebuah hotel Malaka.

Syafiq ikut dalam rombongan ketiga yang sudah menjalani karantina sejak tiba di Malaysia tanggal 16 April 2020.

“Saat karantina inilah dilakukan uji swab. Di rombongan ketiga ini ada tiga yang dari Aceh yang positif. Dua orang mahasiswi dan satu lagi pelancong,” kata Syafiq.

Ia mengatakan, karantina ini adalah prosedur wajib yang dilakukan oleh Kerajaan Malaysia untuk memastikan semua orang yang pulang dari luar negeri kembali ke rumah dalam keadaan sehat walafiat.

“Rombongan pertama sudah selesai menjalani karantina dan sudah kembali ke rumah masing-masing,” kata dia.

“Sementara rombongan kedua sudah menjalani karantina selama 11 hari. Insya Allah tiga hari lagi mereka sudah bisa pulang,” ungkap Syafiq.

Warga Asing di Aceh Dikarantina, Didominasi Mahasiswa

Riwayat Perjalanan

Muhammad Syafiq bin Ismail mengatakan, dua mahasiswi dan satu pelancong dari Aceh yang dinyatakan positif corona itu adalah bagian dari 106 mahasiswa asal Malaysia yang dipulangkan oleh pemerintah mereka pada gelombang ketiga.

Menurut Syafiq, mereka berangkat dari Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh ke Bandara Kualanamu Sumut pada Kamis tanggal 16 April 2020.

Selanjutnya, dari Badara Kualanamu mereka bergabung dengan mahasiswa dari Sumut dan Sumbar.

Setiba di Bandara KLIA 1, seluruh rombongan tersebut dibawa ke Malaka untuk menjalani karantina selama 14 hari.

Dinilai Buat Gaduh di Posko Karantina Covid-19, Dua Warga Subulussalam Dipolisikan

Viral, Seorang Mahasiswa Indonesia di Arab Saudi Dikarantina di Hotel Bintang Lima

Tindakan Tepat

Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Malaysia, Dr Noor Hisham Abdullah pada konferensi pers, Minggu (19/4/2020) mengatakan, tindakan pemerintah untuk mengambil tindakan karantina dan menyaring semua orang Malaysia yang kembali dari luar negeri adalah tindakan yang tepat.

"Ini untuk memastikan bahwa kasus impor tidak mempengaruhi rakyat Malaysia," katanya.

Noor Hisham kemudian merinci jumlah orang Malaysia yang menjalani karantina.

Dia mengatakan jumlah orang yang menjalani karantina mencapai 15.800 jiwa.

Dari jumlah itu, sebanyak 11.725 orang masih menjalani karantina di Malaka dan di wilayah Persekutuan Kuala Lumpur.

Sebanyak 1.041 individu yang dikarantina itu merupakan orang-orang yang kembali dari acara majelis tabligh.

Dari total individu yang dikarantina, pihak Kementerian Kesehatan mengambil 8.410 sampel.

Dari jumlah itu ada 65 orang diidentifikasi secara positif.

"Dari sampel itu, yang positif adalah 65, yaitu 17 yang saya umumkan kemarin dan hari ini 43 dari Jawa Timur dan ada tiga dari Aceh, satu dari Turki dan satu dari Kalimantan," kata Noor Hisham, seperti dilansir Malaysiakini.com.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved