Virus Corona Serang Dunia

Ngerinya Wabah Corona di Ekuador, Mayat Bergelimpangan di Pinggir Jalan, Sebagian Dibungkus Plastik

Ekuador adalah negara di Amerika Selatan yang berada di garis khatulistiwa, sehingga memiliki iklim sama seperti Indonesia.

Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
AFP/Jose Sánchez
Pandangan udara para pekerja mengubur peti mati di pemakaman Maria Canals di pinggiran Guayaquil, Ekuador, pada 12 April 2020, di tengah wabah virus corona yang baru. 

"Kita harus mengatakan yang sebenarnya," katanya dalam sebuah pidato bulan lalu.

"Kita tahu bahwa dalam hal infeksi dan kematian, jumlahnya terlalu rendah. Tidak ada pengujian yang cukup," ujarnya.

Kim Jong Un Dikabarkan Sakit Parah Sampai Kritis, Kebiasaan Buruk Ini Diduga Jadi Permasalahannya

Kulit Dua Dokter di China Mendadak Menghitam Sejak Terinfeksi Virus Corona, Diduga Ini Penyebabnya

Rumah Sakit Penuh dan Kekurangan Dokter

Eduardo Herdocia, yang baru 18 bulan keluar dari sekolah kedokteran, mengatakan ia saat ini merawat sekitar 200 pasien yang ia yakini terinfeksi virus corona, berdasarkan gejala pernapasan mereka.

Tetapi karena kurangnya pengujian, hanya sekitar dua lusin yang didiagnosis positif.

Karena rumah sakit Guayaquil dipenuhi pasien Covid-19 yang dikonfirmasi, kemudian Herdocia memutuskan untuk melayani panggilan ke rumah.

"Banyak dari pasien ini membutuhkan perawatan rumah sakit, tetapi rumah sakit dan seluruh sistem perawatan kesehatan sudah penuh," kata Herdocia, yang berusia 26 tahun.

Dia mengatakan pernah membawa pasien dan berkeliling kota sepanjang malam untuk mencari rumah sakit, tetapi tidak ada ruang.

Herdocia tidak dapat memenuhi semua permintaan telepon dari orang-orang yang membutuhkan pertolongan medis darinya.

Bahkan, sering ketika dia tiba di rumah orang yang membutuhkan pertolongan, beberapa dari mereka sudah meninggal.

"Kamu merasa tidak berdaya," katanya.

VIDEO - Presiden Jokowi Larang Semua Orang untuk Mudik di Tengah Pandemi Corona

Baru 10 Hari Bebas Karena Corona, Napi Ini Justru Dibunuh Tetangga: Bukan Karena Berulah Lagi

Orang-orang Pulang dari Spanyol

Situs npr.org memberitakan, munculnya Guayaquil (kota terbesar di Ekuador) sebagai episentrum corona berasal dari beberapa faktor.

Di antaranya, banyak pelajar pertukaran dan pekerja migran yang tinggal di Italia dan Spanyol pulang pada bulan Maret 2020.

Saat mereka pulang, Italia dan Spanyol sedang berada pada puncak serangan virus corona.

Selain itu, Guayaquil adalah rumah bagi daerah kumuh yang luas.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved