Virus Corona Serang Dunia
Ngerinya Wabah Corona di Ekuador, Mayat Bergelimpangan di Pinggir Jalan, Sebagian Dibungkus Plastik
Ekuador adalah negara di Amerika Selatan yang berada di garis khatulistiwa, sehingga memiliki iklim sama seperti Indonesia.
Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
Banyak penduduk tinggal berhadap-hadapan.
Mereka juga melanggar kuncian atau pembatasan pemerintah yang diumumkan pada 17 Maret, karena alasan harus bekerja.
"Sangat sulit untuk mengatakan kepada mereka untuk tinggal di rumah," kata Dayanna Monroy, seorang jurnalis TV di Guayaquil, yang mengatakan banyak bagian kota yang ramai dengan orang-orang dan lalu lintas.
Hasilnya adalah rumah sakit, ngarai, rumah duka, dan kuburan yang kewalahan.
Karena kesulitan mencari tempat pengurusan mayat, maka orang-orang memutuskan membungkus mayat sanak saudara yang sudah meninggal dalam plastik dan seprai.
Dalam beberapa kasus, mayat-mayat itu dipindahkan ke luar rumah karena sudah menebarkan bau busuk.
"Ada lebih dari 300 mayat di dalam rumah," kata Wated kepada NPR.
"Beberapa orang mati ada di sana tiga, empat ... bahkan lima hari," ujarnya.
Mayat Bergelimpangan di Pinggir Jalan
Pada 12 April 2020, Dan Bell, Produser dan Pembuat Film Independen, memosting dua video dari Guayaquil ke akun Twitternya.
Kedua video itu merekam mayat-mayat yang diletakkan bergelimpangan di pinggir jalan.
Sebagian mayat itu sudah berada dalam peti mati, namun banyak juga yang hanya dibungkus plastik hitam.
Terlihat juga beberapa alat berat beko bekerja di areal pemakaman.
Bersama beko itu, orang-orang berseragam APD bekerja keras menguburkan mayat-mayat itu dalam sebuah lubang besar.
NPR memberitakan, Pemerintah Ekouador telah memerintahkan tentara untuk membawa jenazah ke kuburan, seperti Parques de la Paz, salah satu yang terbesar di Guayaquil.