Warga Terseret Arus di Bener Meriah
Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kabupaten Bener Meriah, Sempat Lumpuhkan Jalan Bireuen-Takengon
Tingginya intensitas hujan dalam sepekan ini di Kabupaten Bener Meriah menyebabkan bencana alam seperti banjir bandang, rumah tergurus
Penulis: Budi Fatria | Editor: Jalimin
Laporan Budi Fatria | Bener Meriah
SERAMBINEWS.COM, REDELONG – Tingginya intensitas hujan dalam sepekan ini di Kabupaten Bener Meriah menyebabkan bencana alam seperti banjir bandang, rumah tergurus longsor hingga jalan lintas Bireuen-Takengon juga sempat lumpuh selama lima jam lebih akibat tertimbun tanah longsor.
Akibat dari bencana alam tersebut tidak ditemukan adanya korban jiwa. Namun untuk material tanah longsor sempat mengganggu pengguna jalan yang melintas.
Kapolres Bener Meriah, AKBP Siswoyo Adi Wijaya SIK melalui Kapolsek Pintu Rime Gayo, Ipda Abu Sajarah yang dihubungi Serambinews.com, Senin (27/4/2020) mengatakan, telah terjadi bencana alam tanah longsor dan banjir bandang di kawasan Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah pada, Minggu (26/4/2020).
Disebutkanya, adapun beberapa peristiwa bencana alam tersebut diantaranya, Jalan Nasional lintas Takengon-Bireuen juga sempat tertimbun tanah longsor selama lima jam lebih yang mengakibatkan akses jalan tersebut sempat terputus dan tidak bisa dilalui kendaraan roda empat maupun roda dua.
Lanjut Abu Sajarah, banjir bandang setinggi 4 meter di Kampung Wih Ni Porak, dan banjir setinggi 80 sentimeter juga terjadi Kampung Bintang Berangun, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah yang menyebabkan akses jalan ke kawasan tersebut tidak dapat dilewati kendaraan.
Sementara itu, kata Abu Sajarah, selain di lintasan jalan nasional Takengon-Bireuen, tanah longsor juga terjadi di beberapa titik seperti di Dusun Enang-Enang Kampung Alur Cincin, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah.
Kemudian juga tanah longsor menimpa salah satu rumah warga atas nama Tiyadi di Kampung Alur Gading, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah.
Akibat dari kejadian itu, Tiyadi mengalami kerugian lebih kurang Rp 20 juta karena dapur rumahnya hancur akibat tertimbun tanah longsor.
“Mereka sementara waktu mengungsi ke rumah saudaranya,” beber Abu Sajarah.(*)
• Hingga Malam Ini, Sudah 203 Warga Subulussalam Dikarantina di Hotel Hermes One
• Bupati Sarkawi Terima APD dan Masker dari Alumni Yogyakarta Asal Gayo