JURNALISME WARGA

Keilmuan Abdurrauf dan Titik Nol Terjemahan Quran di Singkil

HARI ini, 27 April 2020, warga Aceh Singkil, merayakan hari ulang tahun (HUT) daerahnya yang ke-21. Ulang tahun berdasarkan penetapan Singkil

Editor: hasyim
zoom-inlihat foto Keilmuan Abdurrauf dan Titik Nol Terjemahan Quran di Singkil
IST
SADRI ONDANG JAYA, S.Pd., guru dan inisiator pembentukan Forum Aceh Menulis (FAMe) Chapter Aceh Singkil, melaporkan dari Singkil

Dengan adanya tafsir tersebut, semangat dan gairah umat Islam dalam mempelajari isi kandungan Alquran semakin bergelora dan meningkat.

Bahkan, tafsir tersebut juga digunakan oleh umat Islam di  Singapura dan Malaysia. Tafsir itu pernah diterbitkan di Singapura, Penang, Bombay, Istanbul (Matba’ah al-Usmaniah, 1302 H/1884 M dan 1324 H/1906 M), Kairo (Sulaiman al-Maragi), serta  di Mekkah (al-Amiriah).

Kehadiran tafsir al-Mustafid karya Syekh Abdurrauf As-Singkily ini selalu menjadi perbincangan hangat di kalangan ilmuwan dan ulama, baik yang berada di Indonesia, maupun di mancanegara.

Sedikitnya, ada dua arus pendapat besar yang menyikapi dan menguliti (membedah) karya master piece Abdurrauf ini. Pertama, orientalis asal Belanda, Snouck Hurgronje. Ia menganggap,  terjemahan tersebut lebih mirip sebagai terjemahan tafsir al-Baidawi. Rinkes, murid Hurgronje, menambahkan, selain sebagai terjemahan tafsir al-Baidawi,  karya Syekh Abdurrauf itu juga mencakup terjemahan tafsir Jalalain.

Kedua,  Riddel dan Harun. Kedua ilmuwan ini memastikan bahwa Tarjuman Al-Mustafid adalah terjemahan tafsir Jalalain. Hanya pada bagian tertentu saja tafsir tersebut memanfaatkan tafsir al-Baidawi dan tafsir al-Khanzin.

Syekh Abdurrauf, menurut kedua pakar itu, cenderung memilih tafsir Jalalain. Karena secara emosional, Syekh Abdurrauf memiliki runtutan sanad keilmuan yang berhulu ke sana. Baik ditelusuri dari gurunya Syekh Ahmad Qusyasyi maupun al-Kurani.

Menurut Azyumardi Azra, cendekiawan Indonesia, Abdurrauf menulis terjemahan Alquran ke dalam bahasa Melayu di bawah perlindungan dan fasilitas penguasa Kerajaan Aceh Darussalam. Karena itu, Azra sangat yakin, karya besar Syekh Abdurrauf  itu ditulisnya di Aceh.

“Tarjuman Mustafid  karya Syekh Abdurrauf merupakan salah satu petunjuk besar dalam sejarah keilmuan Islam, khususnya tafsir di tanah Melayu. Tafsir itu ditulisnya di Aceh,” tegas Azra.

Setelah munculnya terjemahan Alquran karya Abdurrauf, sepanjang abad ke-19 nyaris tak ditemukan lagi terjemahan Alquran dalam bahasa Melayu atau Indonesia.

Penerjemahan Alquran generasi kedua  di Indonesia muncul pada medio tahun ‘60-an atau di awal abad ke-20 M. Saat itu sejumlah karya terjemahan Alquran lengkap dengan tafsirnya dicetak dengan apik. Di antara karya tersebut adalah Al-Furqan, karya A Hassan dari Bandung (1928), Tafsir Hidayatur Rahman oleh KH Munawar Chalil, Tafsir Qur'an Indonesia, karya Mahmud Yunus (1935), Tafsir Al-Qur'an oleh H Zainuddin Hamid cs (1959), dan Tafsir Al-Qur'anil Hakim, karya HM Kasim Bakry cs (1960).

Munculnya terjemahan Alquran menandai lahirnya generasi ketiga pada tahun ‘70-an. Tafsir generasi ini biasanya memberi pengantar metodologis serta indeks sehingga lebih memperluas wacana masing-masing. Seperti tafsir An-Nur atau Al-Bayan oleh Hasbi Ash-Shiddieqi (1966), Tafsir Al-Azhar oleh Hamka (1973), dan Tafsir Alquranul Karim oleh Halim Hasan cs (1955).

                                                            Tugu Titik Nol

Sebagai bangsa beradab yang menjunjung tinggi nilai-nilai sejarah dan menghargai setiap hasil karya anak bangsa, kepeloporan Syekh Abdurrauf dalam menafsirkan Alquran menggunakan bahasa Melayu (bahasa Indonesia) pertama kali, perlu kita apresiasi, kenang, dan hargai.

Salah satu cara mengenang dan menghargainya adalah dengan membuat monumen atau Tugu Titik Nol penggunaan Bahasa Indonesia dalam penerjemahan Alquran di Singkil.

Mengapa di Singkil, karena di Singkillah ulama besar yang dijuluki “Syiah Kuala” ini lahir dan pertama kali menuntut ilmu. Dengan adanya tuguh titik nol ini nanti, generasi muda akan tahu bahwa Singkil pernah melahirkan figur yang berprestasi dan ilmuwan hebat yang tinggi akhlaknya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved