Mayat di Korea Utara Dijadikan Pupuk, Bagaimana Jika Kim Jong Un Meninggal, Dijadikan Pupuk Juga?

"Tanahnya sangat subur, dan pertaniannya berhsil di sana karena tubuh manusia yang terkubur berfungsi sebagai pupuk alami."

Editor: Amirullah
Yahoo Finance
Kim Jong Un sangat takut kotorannya dicuri orang. 

SERAMBINEWS.COM - Belakangan beredar kabar yang mengatakan bahwa Kim Jong-Un diberitakan meninggal dunia, meskipun banyak kabar yang mengatakan bahwa dia masih sehat.

Meski demikian, hingga kini belum ada laporan tentang keberadaannya, tercatat Kim terakhir kali menunjukkan diri pada 12 April.

Namun jika benar dia meninggal dunia mungkinkah mayatnya juga akan dijadikan pupuk untuk merawat tanaman.

Karena seperti diketahui Korea Utara memiliki tradisi menjadikan mayat manusia sebagai pupuk untuk menyuburkan tanaman.

Menurut Daily Mirror biasanya mayat yang digunakan konon, adalah tahanan politik yang meninggal di tahanan.

Tindakan mengerikan ini dilakukan di seluruh negeri, bahkan di daerah pegunungan dan membuatnya bisa dengan cepat melakukan panen.

Diyakini Sebagai Obat Corona, Warga Vietnam Buru Kucing Hitam untuk Dibantai Kemudian Dikonsumsi

Menuai Kritikan, Bupati Aceh Tengah Batalkan Penggunaan Anggaran Mendahului APBK Perubahan 2020  

Klaim gila itu diungkapkan oleh seorang mantan tahanan yang selamat dari kamp konsentrasi di Kaechon.

Pembelot mengatakan dengan nama samaran Kim-Il-Soon, mengatakan, "Tanahnya sangat subur, dan pertaniannya berhsil di sana karena tubuh manusia yang terkubur berfungsi sebagai pupuk alami."

"Beberapa penjaga mengatakan, bahwa mereka harus mengubur mayat secara merata di seluruh tanah hingga membuahi seluruh area," katanya.

"Salah satunya mereka juga menguburnya di pegunungan," jelasnya.

"Suatu hari ada anak sedang kencing di pegunungan dan melihat tangan mecuat mereka lupa untuk menguburnya dengan benar," paparnya.

Kim-Il-Soon secara terang-terangan berani membongkar semuanya kepada Komite Hak Asasi di Korea Utara (HRNK).

PSBB Disebut Berhasil Memperlambat Kasus Covid-19 di Jakarta, Ini Fakta di Lapangan

Nekat Layani Pembeli Siang Hari saat Bulan Puasa, Pasutri Pedagang Nasi Diamankan WH Aceh Tamiang

Setelah dia berhasil melarikan diri dan kini berada di Korea Selatan.

Bukti nyata semakin jelas setelah, petugas mencatat bahwa kamp penjara itu juga tidak memiki tempat kremasi melalui citra satelit.

Dalam laporan itu, di kamp HNRK menggambarkan bagaimana tahanan yang sudah mati dibaringkan di lubang yang dangkal.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved