Bisa Belajar Gratis, Latihan Buat Pempek Program Kartu Prakerja Malah Bayar Rp 600 Ribu, DPR Bingung

para anggota Komisi III mendesak KPK mengusut dugaan korupsi, kolusi dan nepotisme dalam perencanaan dan pelaksanaan program Kartu Prakerja

Editor: Amirullah
prakerja.go.id
Ilustrasi Kartu Pra Kerja 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Alih-alih bertujuan membantu warga yang terkena pemutuasan hubungan kerja (PHK) sebagai dampak pandemi Covid-19, kini program Kartu Prakerja pemerintah dinilai berpotensi tindak pidana korupsi.

Hal itu disampaikan sejumlah anggota Komisi III Bidang Hukum dan HAM DPR RI dalam rapat virtual dengan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (29/4/2020).

Dalam rapat itu, para anggota Komisi III mendesak KPK mengusut dugaan korupsi, kolusi dan nepotisme dalam perencanaan dan pelaksanaan program Kartu Prakerja dengan anggaran negara Rp20 triliun.

Di antaranya disampaikan anggota Komisi III dari Fraksi PDIP Arteria Dahlan.

Arteria mempertanyakan sekaligus mengritisi dasar hukum keterlibatan delapan plaform digital yang ditunjuk pemerintah sebagai mitra pelaksana pelatihan kerja dari program Kartu Prakerja.

Ini Ungkapan Imel Putri, Mantan Istri Sirajuddin Mahmud Pada Zaskia Gotik

Buntut 2 Pegawai Pabrik Sampoerna Surabaya Meninggal, 100 Karyawan Lainnya Positif Corona

Puasa Hari ke Tujuh, Simak Info Ini, Ayat-ayat dan Hadis Tentang Puasa Jadi Penyemangat

"Penunjukan platform digital tanpa tender untuk proyek Kartu Prakerja senilai Rp5,6 triliun. Gagasan Pak Jokowi ini bagus," kata Arteria.

"Namun, bagaimana bisa terjadi delapan vendor digital tanpa tender yang diberikan kuota raksasa oleh pemerintah? Bagaimana strategi pengawasannya?" lanjut dia.

Ia sekaligus menyoroti keberadaan platform digital Ruangguru dalam program Kartu Prakerja.

Keberadaan Ruangguru itu dinilai berpotensi menimbulkan konflik kepentingan lantaran perusahaan platform digital itu masuk ke dalam program saat pemiliknya, Adamas Belva Syah Devara, menjabat sebagai Staf Khusus Presiden.

Saat ini, Belva diketahui telah mengundurkan diri sebagai Staf Khusus Presiden setelah adanya dugaan konflik kepentingan terkait platform Ruangguru dalam program Kartu Prakerja pemerintah.

Namun, Arteria berpendapat mundurnya Belva dari jabatan Staf Khusus Presiden belum cukup.

"Ini tidak cukup dengan mundur Pak, ini korupsi. Salah satu vendor itu milik Stafsus Presiden, pemilik sahamnya ada di Singapura. Begini konyolnya kita, siapa yang terlibat, diusut," lanjut dia.

Doa Sesudah Shalat Tarawih dan Witir, Lengkap dengan Doa Kamilin dalam Latin dan Artinya

Kabar Terbaru, ODP dan Traveller di Bireuen Berkurang, Ini Datanya

Sejak dibuka 11 April 2020 pukul 19.00, pendaftar program Kartu Prakerja di laman www.prakerja.go.id telah tembus 8 juta orang pada 27 April 2020.

Kini, jumlah tersebut semakin meningkat seiring dibukanya pendaftaran peserta program Kartu Prakerja gelombang ketiga.

Semula pemerintah melalui Kemenko Perekonomian, wakil kepala Kantor Staf Presiden (KSP) dan enam kementerian terkait menganggarkan Rp5,6 triliun untuk program Kartu Prakerja untuk 2 juta orang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) serta pekerja informal yang pendapatannya tertekan akibat penyebaran virus corona.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved