Sejarah Masjid Huaisheng, Masjid Tertua di China yang Dibangun oleh sahabat Nabi Muhammad SAW
Masjid Huaisheng, juga dikenal sebagai Masjid Menara Cahaya atau Masjid Mercusuar, merupakan salah satu dari tiga masjid tertua di China.
Kendati dibangun oleh Sa’ad bin Abi Waqqas, tetapi Masjid Huaisheng bukanlah Masjid Abi Waqqas yang dipercaya memiliki makam sahabat Nabi tersebut.
Masjid Abi Waqqas, masjid terbesar di Guangzhou, berlokasi di 901 Jiefangbei Road dan tidak berada di area dekat Masjid Huaisheng.
Beberapa kali hancur dan dibangun kembali
Kendati masih ada hingga kini, tetapi Masjid Huaisheng juga merupakan salah satu masjid tertua di dunia yang berhasil diselamatkan.
Sebab, masjid tersebut pernah dihancurkan, dan dibangun kembali selama beberapa kali seperti pada tahun 1350.
Masjid tersebut kembali dibangun lagi pada 1695 setelah hancur karena api.
Ada kemungkinan masjid telah melewati beberapa renovasi yang tidak tercatat waktunya.
Gaya bangunan masjid yang khas
Masjid Huaisheng memiliki gaya arsitektur tradisional China yang dipadukan dengan gaya arsitektur Arab.
Beberapa bebatuan yang dipakai untuk menutupi halaman balai utama berasal dari Dinasti Ming.
Kaligrafi Arab terlihat di seluruh dinding dan pilar yang ada di sana.
Beberapa tulisan dalam karakter Mandarin juga terlihat.
Saat ini, beberapa bangunan yang masih berdiri dengan megah adalah Pagoda Cahaya, Balai Utama, Paviliun Wangyue, Paviliun Prasasti, ruang penerima tamu, dan lain-lain.
Menurut China Culture, Pagoda Cahaya atau menara masjid, terletak tepat di depan Balai Utama.
Menara tersebut merupakan fitur yang paling menonjol dari Masjid Huaisheng.