Sejarah Masjid Huaisheng, Masjid Tertua di China yang Dibangun oleh sahabat Nabi Muhammad SAW
Masjid Huaisheng, juga dikenal sebagai Masjid Menara Cahaya atau Masjid Mercusuar, merupakan salah satu dari tiga masjid tertua di China.
Para pengunjung bisa menaiki menara tersebut melalui tangga heliks.
Awalnya, di atas menara tersebut terdapat sebuah ayam emas.
Namun pada 1392, patung tersebut dihancurkan oleh badai.
Setelah itu, orang-orang menggantinya dengan sebuah patung berbentuk seperti labu.
Lampu di bagian atas menara berfungsi sebagai mercusuar bagi kapal-kapal untuk bernavigasi di malam hari di sepanjang sungai Zhujiang.
Balai Utama merupakan salah satu yang dibangun kembali pada tahun 1935.
Terdapat beberapa ukiran khas lokal di dalamnya seperti pohon alongan (mata naga), dan pohon api (mata feniks).
Ukiran inilah yang membuat Masjid Huaisheng juga disebut sebagai Masjid Naga dan Feniks (The Dragon and Phoenix Mosque).
Fitur-fitur yang terdapat dalam Masjid Huaisheng
1. Menara masjid
Menara ini memiliki permukaan yang halus sama seperti menara lainnya dalam arsitektur Islam.
Menara juga berbeda dari pagoda yang biasa ada dalam gaya arsitektur China.
Dahulu, balkon yang berada di puncaknya dijadikan sebagai tempat para muazin untuk mengumandangkan azan.
Tidak hanya itu, balkon tersebut dulunya juga digunakan oleh para pelaut untuk memeriksa kondisi udara sekitar Baru-baru ini, menara Masjid Huaisheng merupakan struktur tertinggi di Guangzhou dan merupakan ikon kota tersebut.
Bagi para Muslim, menara tersebut merupakan salah satu daya tarik utama di Guangzhou karena sejarahnya yang panjang dan gaya arsitekturnya yang khas.