Update Corona di Indonesia

Atasi Lonjakan Pengangguran dan Kemiskinan,  Perlu "Ta'awun Nasional"

Pertama, potensi tambahan jumlah pengangguran terbuka secara nasional mencapai 4,25 juta orang dengan skenario ringan.

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Mursal Ismail
Tribunnews.com
Anggota Fraksi PKS DPR RI, Abdul Fikri Faqih 

Pertama, potensi tambahan jumlah pengangguran terbuka secara nasional mencapai 4,25 juta orang dengan skenario ringan.

Laporan Fikar W Eda | Jakarta

SERAMBINEWS.COM,JAKARTA - Indonesia mengalamai  ancaman serius terjadinya  lonjakan pengangguran dan kemiskinan akibat pandemi Covid-19.

Anggota Fraksi PKS DPR RI, Abdul Fikri Faqih menyerukan untuk "ta’awun nasional,"  yakni masyarakat saling berpartisipasi dalam tolong menolong, membantu sesama, dan meningkatkan kepedulian sosial, untuk mengatasi keadaan tersebut.

"Kita harus saling membantu mengatasi keadaan ini. Tolong menolong sesama," ujarnya, Rabu (7/5/2020).

Fikri merujuk pada prediksi Center of Reform on Economic (Core) Indonesia, sebuah Lembaga peneliti independen, peningkatan jumlah pengangguran terbuka pada triwulan II 2020 dalam tiga skenario.

Pertama, potensi tambahan jumlah pengangguran terbuka secara nasional mencapai 4,25 juta orang dengan skenario ringan.

Dugaan Pelanggaran HAM, Pemerintah Diminta Selidiki 3 Perusahaan Perekrut ABK WNI untuk Kapal China

Amankan Sejumlah Pedagang Makanan Siang Hari, WH Aceh Tamiang dapat Apresiasi dari Anggota DPRA

Jadi Relawan Covid-19 di Bireuen, Mahasiswi Unimal Ini Senang Bisa Bantu Warga

Kedua, tambahan sebanyak 6,68 juta orang dengan skenario sedang. Ketiga, tambahan hingga 9,35 juta orang dengan skenario berat.

Core Indonesia juga menyebut krisis akibat wabah virus asal Wuhan, China ini berpotensi menambah 5,1 juta hingga 12,3 juta orang miskin di dalam negeri pada kuartal II 2020.    

“Skenario terberatnya bertambah 12 juta orang miskin,” sebut rilis Core.

 Menurut Fikri, kondisi saat ini merupakan  musibah yang tidak bisa terelakkan bagi semua pihak.   

“Sedangkan kita sulit berharap pada bantuan Pemerintah yang tidak merata, sebagian tidak jelas kapan turunnya, maka kita lebih baik berlomba kebaikan saja, terlebih di bulan suci Ramadhan saat ini,” seru Fikri.

Dirinya menyatakan PKS sejak lama membudayakan tradisi di antara kader-kadernya untuk berkontribusi dalam kebaikan berupa kegiatan sosial di tengah masyarakat. 

 “Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain,” imbuh Fikri mengutip salah satu hadist Nabi.

 Lebih lanjut, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PKS Jawa Tengah ini juga menjelaskan adanya nilai-nilai universal yang terkandung dalam hadit Nabi tersebut.  

Bahwasanya dalam menolong orang lain tidak melihat kelompok, suku, golongan, atau agamanya.  

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved