Opini

Memburu Lailatul Qadar  

Salah satu keistimewaan Ramadhan dibandingkan bulan lainnya adalah malam seribu bulan atau yang lebih dikenal sebagai Lailatul Qadar

Editor: bakri
zoom-inlihat foto Memburu Lailatul Qadar   
IST
M. Anzaikhan, S.Fil.I., M.Ag, Dosen Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Ar-Raniry, Banda Aceh

Mungkin sebagian mereka ada yang sudah mudik, jenuh atau lelah. Hari akhir Ramadhan memang kerap menyita banyak perhatian. Ada yang fokus membuat kue lebaran, fokus menata rumah untuk lebaran, bahkan disibukkan berbelanja baju untuk terlihat keren di hari kemenangan. Sadar atau tidak semua itu menyita perhatian Muslim dan membuatnya mengurangi frekuensi ibadah Ramadhan yang seharusnya semakin ditingkatkan.

Dalam menyikapi itu, pribadi Muslim harus memahami trik dan kemudahan beribadah dalam Islam. Jika memang persiapan lebaran mendesak fisik lebih lelah dan kurang fit, maka cara menghidupkan malam dapat dilakukan dengan melaksanakan shalat Isya, shalat tarawih (shalat malam), dan ditutup dengan shalat shubuh. Menunaikan ketiga shalat ini secara berjamaah, ternyata dapat dihitung telah mengerjakan shalat semalam penuh.

Rasulullah Saw bersabda yang artinya; "Siapa yang menghadiri shalat 'Isya berjamaah, maka baginya pahala shalat separuh malam. Siapa yang melaksanakan shalat 'Isya dan Shubuh berjamaah, maka baginya pahala shalat semalam penuh." (HR. Muslim no. 656 dan Tirmidzi no. 221). Pada hadis yang lain; "Sesungguhnya jika seseorang shalat bersama imam hingga imam selesai, maka ia dihitung mendapatkan pahala shalat di sisa malamnya." (HR. Ahmad 5: 163).

Saat ini, keadaan Ramadhan mengalami situasi yang berbeda dikarenakan mewabahnya Covid-19. Sebagian kalangan ada yang menutup mesjid meskipun keutamaan shalat jamaah itu luar biasa. Kendatipun ada mesjid yang tetap beroprasi dengan mengikuti protokol medis, namun tetap saja rasa was-was dan ketenangan beribadah pasti terganggu dibanding hari normal. Namun, kita semua jangan pesimis, karena Allah Swt maha tahu kondisi dan keadaan hambanya. Jangan lupa bahwa; `amal yang terbaik adalah yang tersulit dilaksanakan.'

Begitu juga Ramadhan di tengah pandemi saat ini, kesulitan ekonomi, kesulitan beribadah jamaah, dan kesulitan bersilaturahmi bisa menjadi mediator dilipatgandakan pahala ibadah jika kita tetap konsisten melaksanakannya. Insya Allah.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved